Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gadungan 4 Tahun Operasikan Klinik Kecantikan Ilegal di Jakarta Timur

Kompas.com - 24/02/2021, 08:40 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya membongkar praktik klinik kecantikan ilegal yang dijalankan seorang orang dokter gadungan di kawasan TB Simatupang, Susukan, Ciracas, Jakarta Timur pada 14 Februari 2021.

Si dokter gadungan, yaitu SW alias Y, telah ditetapkan sebagai tersangka. SW juga merupakan pemilik klinik tersebut.

Tersangka telah melakukan praktik ilegal sejak 2017. Menurut polisi, ada 100 pasien per bulan yang dilayani tempat itu, termasuk sejumlah orang yang disebut sebagai public figure, sebelum akhirnya menyusut karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Klinik Kecantikan Ilegal di Jaktim Layani 100 Pesien Per Bulan, Ada Publik Figur

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, pengungkapan klinik ilegal bernama Zevmine Skin Care itu bermula dari laporan yang diterima Subdit 3 Sumdaling Polda Metro Jaya.

"Kemudian kami coba penyelidikan. Karena menyangkut masalah kecantikan jadi polwan yang kami kedepankan untuk penyelidikan dan pelaku kami amankan," kata Yusri saat merilis kasus itu secara daring, Selasa (23/2/2021).

Yusri menjelaskan, penyidik telah memeriksa tersangka usai ditangkap di rumahnya, tidak jauh praktik klinik ilegal itu.

Berdasarkan hasil penyelidikan, tersangka tidak memiliki legalitas selama menjalani klinik kecantikan.

"Tapi hampir sebagian besar (konsumen) mengetahui yang bersangkutan adalah dokter. Klinik itu praktik dalam satu ruko dan panggilan," kata Yusri.

Yusri mengatakan, tersangka sudah menjalani jasa perawatan selama empat tahun, sejak 2017. Dia tak hanya melayani pasien yang datang ke klinik, tersangka juga melayani panggilan ke tempat pasien di Jakarta, Bandung, bahkan hingga Aceh.

Tersangka mempromosikan jasa melalui aplikasi pesan singkat dan media sosial.

"Nanti didatangi langsung yang bersangkutan ke rumah para konsumen yang membutuhkan perawatan kecantikan," kata Yusri.

Dokter gadungan

Tersangka ditetapkan sebagai dokter gadungan setelah tidak dapat menunjukan ijazah kedokteran. Dia hanya pernah bekerja sebagai perawat di salah satu klinik kecantikan resmi.

"Tidak memiliki ijazah kedokteran. Dia dapat belajar karena pernah bekerja sebagai perawat pada salah satu rumah sakit untuk kecantikan," ucap Yusri.

Baca juga: Dokter Palsu yang Jalani Klinik Kecantikan Ilegal Hanya Modal Pengalaman Jadi Perawat

Menurut Yusri, tersangka mempelajari cara menjalani praktik klinik kecantikan dari mantan suaminya yang merupakan seorang dokter.

"Mantan suaminya dokter, sehingga keahlian (saat peraktik) yang didapat dari otodidak dan pengalaman bekerja. Sehingga tahu praktiknya termasuk obat-obatan apa yang dibutuhkan," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com