Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Tunanetra Pedagang Kerupuk Tabrak Truk yang Rampas Jalurnya di Trotoar...

Kompas.com - 27/02/2021, 06:40 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Ridwan (40), tunanetra penjual kerupuk, tiba-tiba terhenti di sebuah trotoar Jalan Panglima Polim Raya, Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/2/2021).

Tangan kanannya berusaha mengentak-entakkan tongkatnya ke arah kanan jalan demi bisa terus berjalan.

Sementara itu, tangan kirinya tetap memegang kayu yang di ujungnya diletakan sejumlah kerupuk.

Di depannya, ada sebuah truk besar berwarna merah terparkir.

Ridwan menabrak truk. Perjalanannya terhalang. Padahal, ia sudah berada di jalur yang benar.

Truk tersebut memarkirkan moncongnya hingga menutup jalur perjalanan Ridwan.

Yellow line, jalur khusus dari paving blok berwarna kuning (guiding block) untuk penyandang disabilitas, tertutup truk.

Jalur prioritas untuk Ridwan itu dirampas oleh sebuah truk.

Baca juga: Kapolda Metro Usulkan Kampung Tangguh Jaya Jadi Lokasi Vaksinasi Covid-19 Masyarakat Umum

Awalnya, Ridwan berjalan kaki mengikuti jalur kuning di trotoar dengan bantuan tongkat. Ia meraba-raba jalan di depannya dengan bantuan tongkat.

Usai menabrak truk, ia terpaksa menjauh dari jalur yang seharusnya adalah miliknya.

Ridwan tak heran harus berhadapan hingga menabrak mobil dan truk yang parkir di sekitar Jalan Panglima Polim.

Menurut dia, di sekitar Panglima Polim, banyak ruko dan mobil yang parkir hingga melewati jalur kuning di trotoar.

“Sudah enggak heran kalau trotoar selalu dipakai. Kadang-kadang kan saya ngalah yang ke jalan bawah. Bingung juga kalau terlalu ke kanan, nanti keserempet motor dan mobil. Takut ketabrak saya,” kata Ridwan saat ditemui Kompas.com, Jumat sore.

Ia pun tak heran jika perjalanannya kerap terganggu karena jalur kuningnya dirampas.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Jaksel Kelima Tertinggi di Indonesia, Ini Kata Pemkot

Ruko-ruko di seputar Panglima Polim baginya adalah salah satu contoh penggunaan trotoar yang serampangan dan tak berpihak kepada tunanetra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com