Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-24 Kota Bekasi: Anak Emas yang Ingin Gabung ke Jakarta

Kompas.com - 10/03/2021, 07:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kota Bekasi tepat berusia 24 tahun, Rabu (10/3/2021). Kota yang menjuluki dirinya Kota Patriot ini terus bertransformasi menjadi kota metropolitan.

Kota Bekasi, sebelum ditetapkan sebagai kota, mulanya merupakan jantung Kabupaten Bekasi.

Tahun 1981, wilayah ini resmi beralih status sebagai kota administratif melalui Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981.

"Karena terus berkembang, pemerintah menganggap perlu ini dikembangkan menjadi kotamadya," ujar sejarawan Bekasi, Ali Anwar, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Wacana Bekasi Gabung Jakarta, antara Kecemburuan Sosial, Tergiur APBD, Kesamaan Sejarah dan Kultur

Presiden RI kala itu, Soeharto, akhirnya meningkatkan status kota administratif menjadi kotamadya daerah tingkat II Bekasi.

Peningkatan status ini termaktub dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996, sebelum akhirnya Menteri Dalam Negeri Yogi Sowardi Memet menerbitkan surat keputusan bertanggal 10 Maret 1997.

"Dasar itu kemudian yang dijadikan sebagai hari jadi Kota Bekasi," ujar Ali.

"Pada tanggal tersebut juga Mendagri meresmikan, dia datang ke Bekasi meresmikan pembentukan daerah tingkat II Bekasi. Waktu itu peresmiannya di Stadion Bekasi yang sekarang menjadi Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi," tambahnya.

Secara hukum, status Bekasi sebagai kotamadya dikukuhkan melalui Perda Nomor 2 Tahun 1998, dan diubah statusnya menjadi kota bersamaan dengan kotamadya-kotamadya lain lewat Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.

Anak emas Jakarta

Kota Bekasi bukan hanya sekadar kota satelit yang secara geografis kebetulan bertetangga dengan DKI Jakarta. Kota Bekasi jadi andalan Ibu Kota.

Hal ini setidaknya tercermin dari gelontoran dana hibah DKI Jakarta di mana Kota Bekasi rutin jadi penerima dana hibah terbanyak.

Lima tahun lalu, 2016, Kota Bekasi disuntik dana hibah DKI Jakarta hingga Rp 183,96 miliar, saat kota-kota satelit lain diberi dana hibah tak sampai Rp 100 miliar.

Tahun 2017, jumlahnya membengkak jadi Rp 316 miliar.

Tahun 2020, dana hibah DKI Jakarta mencapai Rp 406 miliar dari usulan Rp 719 miliar yang diminta Pemerintah Kota Bekasi.

Baca juga: Bekasi Minta Dana Hibah Rp 719 M, DKI Hanya Anggarkan Rp 406,7 M pada 2020

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com