DEPOK, KOMPAS.com - Tingkat keterpakaian tempat tidur (bed occupancy rate, BOR) isolasi pasien Covid-19 di Depok, Jawa Barat, disebut mengalami penurunan dalam dua pekan belakangan.
"Pada minggu ini, BOR tempat isolasi maupun ICU saat ini cukup bagus, 60 persen, bahkan untuk isolasi 59 persen. Standar WHO itu 60 persen," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Rabu (10/3/2021).
"Sebelumnya, dua minggu lalu, BOR kita berada pada 80 persenan," ia menambahkan.
Baca juga: Pernah Positif Covid-19, Wali Kota Depok dan Istri Divaksin
Kasus Covid-19 di Depok, sebagaimana umumnya di Jabodetabek, memang tengah melandai selama dua pekan belakangan. Kini, masih tersisa 3.216 pasien Covid-19 di Depok.
Meski demikian, kemarin Depok mencatat lonjakan 388 kasus baru Covid-19 dalam sehari, angka tertinggi selama sepekan ini.
Saat ini, dua langkah antisipasi sedang disiapkan apabila jumlah pasien Covid-19 kembali meningkat hingga melebihi rata-rata aman okupansi rumah sakit.
Pertama, penjajakan rumah sakit lapangan melalui kerja sama dengan Kostrad. Kedua, penambahan tempat tidur isolasi Covid-19 di rumah sakit swasta.
Baca juga: Depok Belum Berencana Izinkan Operasional Tempat Usaha Karaoke
"Kepala staf TNI AD berkomitmen tinggi untuk membantu Kota Depok jika nanti bed occupancy rate kita di atas 80 persen, menurut beliau siap untuk membantu (dengan rumah sakit lapangan)," ujar Dadang.
"Lalu saat ini terutama RS Bunda Margonda sedang mengembangkan penambahan kapasitas untuk tempat tidur isolasi lebih kurang 150 tempat tidur," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.