Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Tempat Rekreasi Meningkat Meski Ancaman Covid-19 Mengganas

Kompas.com - 11/03/2021, 22:08 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tempat rekreasi di Jakarta melaporkan peningkatan jumlah pengunjung pada libur Isra Mikraj, Kamis (11/3/2021), meski ancaman Covid-19 semakin ganas dengan ditemukannya varian baru B.1.17.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII), misalnya, mencatat pengunjung sebanyak 7.054 orang pada Kamis sore.

Jumlah kendaraan pun terbilang banyak dan didominasi mobil pribadi, yakni sebanyak 1.326. Sementara untuk bus dan sepeda motor mencapai 744.

"Kalau bukan tanggal merah, jumlah pengunjung hanya 5 ribu. Jadi ini suatu progres yang bagus ya. Sebab target pengunjung memang tidak ada, namun animo masyarakat besar untuk berwisata," ujar Kepala Hubungan Masyarakat TMII, Adi Widodo, dilansir dari TribunJakarta.com.

Pihak TMII mengaku meminta pengunjung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak, di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: UPDATE 11 Maret: Jakarta Tambah 1.754 Kasus Covid-19, Positivity Rate 11,1 Persen

Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi PT Impian Jaya Ancol Rika Lestari mengatakan, jumlah pengunjung pada Kamis siang sudah mencapai angka 10.000 orang.

"Pengunjung Ancol hingga pukul 12.00 WIB, mencapai 10.000 orang," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Rika memastikan bahwa setiap pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Salah satu upaya yang dilakukan pihak Ancol untuk mencegah kerumunan adalah dengan menerapkan pemesanan tiket secara daring.

"Selain itu kami juga batasi kuota pengunjung sebesar 50 persen," pungkasnya.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Klaim Tak Ada RT Zona Merah Covid-19 di Wilayahnya, 4.919 RT Zona Hijau

Covid-19 yang makin mengganas

Mutasi virus corona B.1.17 yang diyakini lebih menular dan mematikan telah ditemukan di empat provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

Dilansir dari The Wall Street Journal, varian baru virus corona ini lebih gampang menyebar dan lebih mematikan daripada varian sebelumnya.

Virus ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada November tahun lalu, dan kini setidaknya sudah menyebar ke 76 negara lain di dunia.

Petugas kesehatan di Inggris menemukan bahwa orang yang terinfeksi B.1.17 menginfeksi lebih banyak orang ketimbang orang yang terinfeksi varian virus sebelumnya.

"Kami belum pernah melihat varian virus lainnya yang menyebar lebih cepat daripada ini," ujar Nick Loman, seorang profesor genomik mikroba dan bioinformatika di Universitas Birmingham.

Baca juga: 1,3 Juta Kasus Covid-19 dan Prediksi Lonjakan Kasus Usai Libur Panjang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com