Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keluarga Waluyo yang Termarjinalkan, Hidup di Pinggir Rel Manggarai Tanpa Listrik

Kompas.com - 14/03/2021, 07:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Matahari perlahan mulai tenggelam di arah barat. Kereta terus melintas ke arah Jatinegara dan Manggarai. Sementara itu, keluarga Waluyo menikmati senja di pinggiran rel kereta beralaskan kasur lusuh dan pemandangan gedung-gedung tinggi di ujung barat.

Sa'anih (34), istri Waluyo sibuk bermain dengan anak-anaknya. Anak bontotnya, Galih (2) dipeluknya. Sementara kakaknya, Dana (4) dan Ahmad (5) sibuk dengan mainan traktornya. Kakak sulung Galih, Putra (11) rebahan di kasur.

Galih tampak tak lepas dari ibunya. Sesekali, Dana naik ke paha ibunya. Putra asyik sendiri jumpalitan.

“Saya ga pernah keluar ke mana-mana. Paling kalau keluar, anaknya aja tuh naik odong-odong. Udah. Gitu aja. Sehari-harinya gitu,” ujar Sa'anih sambil tertawa saat ditemui pada Jumat (12/3/2021) sore.

Setiap hari Sa'anih bercanda dengan anak-anaknya sambil menghabiskan waktu sore di atas kasur yang digelar di atas kerikil. Mereka menunggu Waluyo pulang kerja. Semburat jingga di langit dan kereta lalu lalang seakan hiburan gratis bagi keluarga Waluyo.

“Noh kereta de, kereta,” ujar Saanih kepada Galih sambil menunjuk kereta.

Baca juga: Ombudsman Dorong Penerapan Standar Minimal Pelayanan Publik untuk Kelompok Marjinal

Riuh ramai anak-anak Waluyo terdengar bersama deru pembangunan jembatan pembangunan mega proyek jembatan Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang. Tak jarang pertengkaran kecil muncul saat anak-anak Waluyo berkumpul.

Rumah Waluyo berada di pinggir bekas rel kereta Manggarai-Jatinegara tepatnya di Jalan Manggarai Selatan, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Rumahnya seakan tersembunyi di balik pepohonan.

“Noh, ayah pulang noh,” ujar Sa'anih saat melihat Waluyo pulang.

Waluyo (41) akhirnya pulang. Ia akhirnya bergabung dengan keluarga tercinta yang sudah menunggunya. Raut lelah terpancar dari wajah Waluyo. Letih terbayarkan ketika melihat istri dan anak-anaknya pada sore itu.

“Beli kopi, mas mau kopi ga,” ujar Waluyo seraya menawarkan kopi, Jumat (12/3/2021).

Di tengah kesulitan hidupnya, Waluyo masih memegang teguh etika bertamu. Ia terus menawarkan segelas kopi meski sudah ditolak. Terhitung lebih dari tiga kali ia menawarkan kopi.

“Bener nih Mas, mau kopi ya?,” kata Waluyo seraya menyalakan sebatang rokok.

Baca juga: Kisah Pemulung Tua Tidur di Trotoar Bandung demi Menahan Lapar...

Keluarga Waluyo bercengkerama sambil menghabiskan sore hari di pinggir rel kereta Manggarai-Cikarang tepatnya di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat (13/3/2021) sore. Keluarga Waluyo merupakan potret keluarga yang termarjinalkan di ibu kota.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Keluarga Waluyo bercengkerama sambil menghabiskan sore hari di pinggir rel kereta Manggarai-Cikarang tepatnya di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat (13/3/2021) sore. Keluarga Waluyo merupakan potret keluarga yang termarjinalkan di ibu kota.

Rokoknya ia hisap dalam-dalam lalu dihembuskan asapnya ke udara. Galih ia pangku. Senyum Waluyo tak habis ia keluarkan sambil bercerita.

“Saya ini merantau, asli Boyolali. Istri juga Boyolali,” kata Waluyo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com