Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Percaya Tembok Roboh karena Banjir, Ruli Tutup Seluruh Akses ke Rumah Warga di Ciledug

Kompas.com - 16/03/2021, 14:34 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Penutupan akses ke rumah warga di wilayah Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, menjadi sorotan belakangan ini.

Pasalnya, penghuni rumah yang jalannya ditutup tersebut harus menaiki tangga dan memanjat tembok setinggi 2 meter untuk keluar masuk pekarangan mereka.

Diberitakan sebelumnya, tembok sepanjang 300 meter didirikan oleh Asrul Burhan alias Ruli di depan rumah warga bernama Asep.

Ruli mengeklaim bahwa jalan yang ada di depan rumah Asep, yang juga merupakan tempat fitness, adalah milik ayahnya, Anas Burhan (kini telah meninggal).

Ruli mengaku masih memegang Akta Jual Beli (AJB) dari tanah tersebut.

Baca juga: Klarifikasi Pembangun Tembok 300 Meter di Ciledug hingga Keputusan Pemkot untuk Dibongkar

Latar belakang

Menurut Asep, bangunan seluas 1.000 meter persegi yang kini ia tempati bersama keluarganya dibeli oleh ayahnya, Munir (sudah meninggal), melalui pelelangan bank pada 2016.

Bangunan itu dulunya merupakan tempat fitness. Setelah dibeli oleh Munir, ia dan keluarganya pindah ke bangunan tersebut.

Selain tinggal di sana, keluarga Munir juga masih mengelola bangunan tersebut sebagai tempat fitness.

Hanya saja bisnis mereka tergerus sejak tembok pembatas dibangun di depan bangunan tersebut.

Pada tahun 2019, Ruli yang mengaku sebagai ahli waris Anas mengatakan bahwa jalan yang ada di depan bangunan tersebut masih milik keluarganya.

Baca juga: Buntut Penutupan Akses ke Rumah Warga di Ciledug, Ruli Dipanggil Polisi dan Diminta Bongkar Tembok

Alhasil, ia mendirikan dua tembok di depan bangunan itu sebagai pembatas. Dulunya, Ruli masih menyediakan jalan masuk bagi keluarga Asep, cukup untuk dilewati pejalan kaki dan sepeda motor.

Namun pada Februari 2021, sebagian tembok roboh.

Asep mengaku bahwa tembok tersebut roboh karena banjir. Namun, Ruli tidak mau menerima alasan tersebut.

Ia yakin, keluarga Asep sengaja merobohkan tembok tersebut.

"Dia (Ruli) mikirnya kalau ibu saya yang ngehancurin dinding itu, padahal itu kan karena banjir," papar Asep.

Baca juga: Pembangun Diberi Waktu Sehari untuk Bongkar Sendiri Tembok yang Tutup Akses Rumah Warga Ciledug

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com