Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Jakarta Akan Gelar Sekolah Tatap Muka, FSGI Ingatkan Disdik Buat Aturan bagi Orangtua

Kompas.com - 01/04/2021, 20:27 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mengingatkan Dinas Pendidikan untuk lebih giat memupuk kesadaran siswa dan orangtua mengenai penerapan protokol kesehatan.

Oleh karenanya, Heru berujar, selama uji coba pembelajaran tatap muka, Disdik DKI Jakarta sejatinya perlu menyiapkan standar operasional prosedur (SOP).

Heru mencontohkan, Disdik DKI perlu menyiapkan aturan yang mewajibkan orangtua mengantar dan menjemput anak ke sekolah.

Aturan ini, menurut dia, bisa diterapkan bagi siswa di jenjang sekolah dasar.

Baca juga: DKI Jakarta Akan Uji Coba Sekolah Tatap Muka, FSGI Ingatkan agar Hati-hati

Ketika telah sampai di sekolah, misalnya, orangtua juga perlu mengawasi anak agar langsung masuk ke dalam kelas.

"Ketika orangtua mengantar anaknya dari rumah ke sekolah, maka ketika sampai di gerbang sekolah anak harus diantar ditunggui setelah masuk di halaman sekolah maka ditinggalkan," kata Heru kepada Kompas.com, Kamis (25/3/2021).

Selain itu, orangtua juga perlu menyiapkan bekal makanan anak selama sekolah tatap muka. Anak juga perlu diberi peringatan agar tidak membagikan bekalnya kepada teman saat di sekolah. Sebab selama uji coba sekolah tatap muka, kantin tidak diperbolehkan buka.

Aturan ini juga harus diterapkan oleh guru maupun pengawasan ketika berada di dalam kelas.

"Contohnya begini, sebelum siswa berangkat dari rumah, maka dibuatlah peraturan seperti orangtua harus menyiapkan anaknya dari rumah ketika sudah tatap muka di sekolah dengan melengkapi makan dan minum," ucap Heru.

Baca juga: Disdik DKI Gelar Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Ini Mekanismenya

Heru mengatakan, Dinas Pendidikan harus menyiapkan protokol kesehatan seperti satuan gugus tugas, kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah. Menurutnya, setiap sekolah minimal harus memiliki wastafel dengan air bersih yang mengalir, thermo gun, masker, dan lain-lain.

Selain itu, Disdik DKI Jakarta juga perlu menyiapkan ketentuan ketika pembelajaran mulai dilakukan di sekolah. Adapun kriteria minimalnya seperti pemeriksaan suhu tubuh bagi siwa dan guru, pemberian jarak, penerapan jadwal masuk, hingga pengawasan selama berada di dalam kelas.

Sebelumnya, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengingatkan Disdik DKI Jakarta mengatur para pengantar siswa di sekolah selama uji coba pembelajaran tatap muka. Menurut dia, apabila para pengantar siswa tidak diatur, maka dikhawatirkan dapat memunculkan klaster penularan baru.

"Bukan hanya untuk anak-anak didik sekolahnya, tapi juga buat pengikut atau pengantar-pengantar mereka yang ke sekolah, sopir-sopir itu kan akan jadi klaster baru di sekolah, berkumpul lebih dari lima orang itu perlu dipikirkan," kata Iman di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Uji coba sekolah tatap muka secara terbatas di Ibu Kota rencananya akan digelar pada 7-29 April 2021.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menjelaskan, hanya sekolah yang telah lolos asesmen yang diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com