Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKP Kota Tangerang Sidak Pasar Anyar, Cegah Barang Berformalin hingga Oplosan Daging Babi

Kompas.com - 09/04/2021, 10:41 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang memeriksa sejumlah komoditas untuk memastikan tidak ada kandungan bahan berbahaya di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Jumat (9/4/2021) pagi.

Peninjauan tersebut dilakukan oleh DKP Kota Tangerang bersama Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, sekitar pukul 06.30 WIB hingga pukul 08.00 WIB.

Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman menyatakan, pihaknya mengambil beberapa komoditas secara acak dari sejumlah pedagang di Pasar Anyar.

"Kami ambil sampling, mulai dari daging ayam, sapi, dan ikan," ungkap Abduh kepada awak media di Pasar Anyar, Jumat.

"Kami juga sampling produk lain seperti tahu," sambung dia.

Baca juga: Diminta Pengusaha, Pemkot Tangerang Kaji Wacana Operasional Bioskop

Nantinya, pihak DKP Kota Tangerang akan memeriksa kandungan seluruh sampel tersebut.

"Nanti dari sampling itu, kami bawa ke kantor untuk diperiksa. Kami cek apakah ada kandungan formalin atau tidak," papar Abduh

Abduh menyebut, khusus daging, pihaknya akan memeriksa juga apakah daging yang dijual dioplos dengan daging babi.

Pasalnya, saat Ramadhan tahun 2020, DKP Kota Tangerang menemukan penjual yang mencampurkan daging sapi dengan daging babi.

Baca juga: Pesan Ketua RT kepada Buronan Densus 88: Lebih Baik Menyerahkan Diri

Menjelang Ramadhan 2021, pihaknya mencegah hal tersebut terjadi kembali.

"Kalau ada pencampuran antar daging sapi dicampur dengan daging babi seperti Ramadhan tahun lalu, itu sampai ke pengadilan. Bahkan sudah divonis si pelaku dihukum 1,5 tahun," urai Abduh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com