Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerangan di Jagakarsa, Satu Warga Derita Luka Bacok pada Bagian Lengan

Kompas.com - 16/04/2021, 05:46 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyerangan di Jalan Kelapa Hijau, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis (15/4/2021) dini hari menimbulkan korban luka.

Seorang warga di sekitar Jalan Kelapa Hijau, Khairul Saleh, mengatakan bahwa pemuda korban luka berasal dari wilayah Kelapa Tiga.

“Satu korban dari wilayah Kelapa Tiga. Korban luka bacok di lengan kanan,” ujar Khairul saat ditemui di lokasi penyerangan, Kamis (15/4/2021) sore.

Baca juga: Dini Hari, Warga Saksikan Gerombolan Bermotor Serang Pemuda yang Nongkrong di Warkop Jagakarsa

Khairul melihat kelompok diduga geng motor datang dari arah Jalan Kebagusan Raya. Mereka berjumlah sekitar 25 motor dengan masing-masing motor membawa tiga orang.

“Mereka di sini (yang diserang) teriak-teriak lalu beterbangan botol-botol dan saling serang. Indikasi bentuk senjata tajam celurit dari pihak yang datang. Ada sekitar 15 celurit dari pihak yang nyerang,” tambah Khairul.

Korban luka kemudian dibawa oleh warga setempat ke rumah sakit terdekat. Korban kemudian mendapatkan penanganan.

“Tawuran berlangsung sekitar 15-20 menit. Mereka (geng motor) balik lagi ke arah Jalan Kebagusan,” ujar Khairul.

Pihak keamanan wilayah Kelapa Hijau dari unsur masyarakat kemudian mulai berdatangan.

“Keamanan kampung lalu kumpul abis itu situasi kondisif. Lalu panggil polisi. Polisi datang sekitar pukul 02.30 WIB,” ujar Khairul.

Keributan yang diduga melibatkan anggota geng motor di Jalan Kelapa Hijau Kamis dini hari tadi terjadi tiba-tiba.

Karyawan Warung Kopi (Warkop) Gajasora, Yopi, mengatakan bahwa para pemuda yang diduga geng motor itu menyerang para pemuda yang sedang nongkrong di warkopnya.

Baca juga: Warga: Penyerangan Geng Motor terhadap Pemuda di Jagakarsa Terjadi Tiba-tiba

“Mereka langsung datang banyak, makanya saya langsung tutup warkop karena takut. Di warkop saya ada kira-kira delapan orang yang nongkrong,” ujar Yopi di warkopnya Kamis sore.

Yopi menyebutkan, pemuda yang nongkrong langsung lari begitu kelompok pemuda yang diduga geng motor datang ke warkopnya. Yopi bersama adiknya juga langsung menutup warkopnya karena takut.

“Pas ramai-ramai itu saya langsung tutup. Enggak kelihatan apa-apa. Cuma berisik-berisik suara aja saya dengar dari dalam,” tambah Yopi.

Yopi kemudian membuka warkopnya lagi sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, Yopi sudah mendengar suara anggota kepolisian.

“Saya buka warkop pas sudah banyak polisi. Mereka datang jam 03.00 pagi. Saya takut buat buka. Takutnya kan mereka balik lagi. Tawurannya sih sebentar,” ujar Yopi.

Hingga saat ini, polisi belum memberikan keterangan terkait penyerangan di Jalan Kelapa Hijau yang menimbulkan korban luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com