Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dinonaktifkan, RS Lapangan Bogor Masih Rawat 8 Pasien Covid-19

Kompas.com - 19/04/2021, 15:38 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, resmi menonaktifkan atau menghentikan operasional rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan (RSL) di kawasan GOR Pajajaran, Senin (19/4/2021).

Kepala RS lapangan Kota Bogor Yeti Hariyati mengatakan, sejak awal April 2021, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat terus menurun.

Yeti menyebut, dari 56 tempat tidur pasien di ruang isolasi, hanya 15 tempat tidur saja yang terisi. Kata Yeti, kondisi itu disebabkan karena angka kasus Covid-19 di Kota Bogor yang terus menurun.

Baca juga: Klaim Kasus Covid-19 Terus Menurun, Pemkot Bogor Hentikan Operasional RS Lapangan

Bahkan, sambung Yeti, pada pekan terakhir sebelum operasional RS Lapangan dihentikan, jumlah pasien yang dirawat terhitung hanya delapan orang.

“Karena kondisi yang seperti itu dengan BOR (bed occupancy rate) 15 persen, maka untuk kelanjutannya (operasional RS Lapangan) ini belum untuk diperlukan,” ucap Yeti.

Yeti menambahkan, jumlah pasien paling banyak dirawat di RS Lapangan Kota Bogor terjadi pada bulan Februari 2021 sebanyak 55 orang.

Jumlah tersebut hampir mencapai 100 persen dari total tempat tidur yang tersedia di RS Lapangan pada saat itu.

Baca juga: Kabar Baik, 402 Pasien Covid-19 di RS Lapangan Ijen Malang Dinyatakan Sembuh

“Kita juga sempat merawat pasien anak pada awal April. Kita awalnya kriteria pasien itu hijau dewasa, belum merawat anak. Kemudian sejalan dengan perkembangan, banyak yang ingin dirawat satu paket, ibu dan anak. Akhirnya bulan April kita coba untuk merawat anak,” sebutnya.

Selama tiga bulan RS Lapangan beroperasi, yakni sejak 18 Januari 2021, keberadaannya diklaim efektif mengurangi penularan Covid-19 di Kota Bogor.

Tercatat, ada 346 pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang yang telah dirawat selama RS Lapangan itu beroperasi. Sebanyak 298 di antaranya dinyatakan sehat, sementara sisanya dirujuk ke rumah sakit lain.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut, alasan dihentikannya izin operasional RS Lapangan lantaran angka kasus Covid-19 yang terus melandai sejak periode bulan Maret hingga pertengahan April 2021 ini.

Dengan kondisi itu, maka kebutuhan perawatan pasien Covid-19 pun masih bisa tertangani oleh rumah sakit-rumah sakit rujukan yang lain.

"RS Lapangan ini dinonaktifkan dulu karena enggak ada kebutuhan lagi. Kasus Covid-19 terkendali," sebut Bima.

"Saat ini angkanya (kasus Covid-19) di bawah 50 persen, sudah sangat terkendali. Jadi RS Lapangan ini tidak dibutuhkan lagi, semua sudah tercukupi di rumah sakit rujukan yang ada," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com