Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Larang Pegawai Pemprov DKI Gelar Buka Puasa Bersama

Kompas.com - 28/04/2021, 21:12 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI untuk mengadakan acara buka puasa bersama.

"Di DKI Jakarta dilarang (buka bersama), di Pemprov DKI ya, ada edaran dari Sekda yang melarang buka bersama," kata Anies dalam keterangan suara, Rabu (28/4/2021).

Imbauan ini juga berlaku untuk seluruh masyarakat di DKI Jakarta.

"Saya sudah mengatakan kepada seluruh masyarakat mari kita buka puasa di rumah," ucap dia.

Baca juga: Klaster Perkantoran Melonjak, Anies Minta Pegawai Tak Lepas Masker Selama di Kantor

Imbauan tersebut diharapkan bisa memberikan kesadaran agar tidak ada buka puasa bersama selama Ramadhan, sehingga penularan Covid-19 melalui acara makan bersama bisa dihindari.

Begitu juga dengan di tempat ibadah, Anies mengatakan semua tempat ibadah di bulan Ramadhan dibuka dan tidak disarankan untuk mengadakan acara buka puasa bersama di tempat ibadah.

"Kalaupun mau ibadah di masjid, jangan buka bersama, tapi shalatnya aja, tadarusnya, qiyamul lail, tapi buka bersama sebisa mungkin di rumah bersama keluarga," ucap dia.

Baca juga: Anies Berencana Ubah Nama Kota Tua Jakarta jadi Batavia

Imbauan untuk tidak mengadakan buka puasa bersama pernah dikatakan Anies pada saat meninjau kesiapan Masjid Istiqlal yang dibuka untuk ibadah tarawih Ramadhan tahun ini.

Anies mengatakan aktivitas makan sahur dan buka puasa tidak dianjurkan beramai-ramai di masjid agar meminimalisir aktivitas membuka masker saat berada di rumah ibadah.

"Supaya selama berada di masjid tidak ada kebutuhan membuka masker. Begitu ada kegiatan iftar (buka puasa), begitu ada kegiatan sahur, maka harus membuka masker," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com