Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Menuju Pasar Kebon Kembang Bogor Hanya Bisa Dilewati 2 Akses

Kompas.com - 05/05/2021, 19:33 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Kepolisian Resor Bogor Kota sepakat untuk memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Pasar Kebon Kembang.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, untuk menuju Pasar Kebon Kembang saat ini hanya bisa dilewati dua akses, yaitu melalui Jalan Dewi Sartika dan Jalan Sawo Jajar.

Sementara, untuk akses keluar hanya bisa melalui Jalan Pengadilan.

Susatyo menyebutkan, apabila Jalan Dewi Sartika dalam situasi yang padat maka hanya boleh dilalui oleh angkutan umum dan kendaraan online. Selebihnya, untuk kendaraan pribadi akan dilakukan pembatasan.

Baca juga: Antisipasi Pengunjung Membeludak, Pemkot Bogor Terapkan Rekayasa Lalin di Pasar Kebon Kembang

"Dari pagi sampai dengan pukul 12.00 WIB itu bisa diakses kendaraan pribadi. Setelah jam 12.00 WIB sampai dengan jam 18.00 WIB untuk kendaraan umum. Namun demikian itu sifatnya situasional," ucap Susatyo, Rabu (5/5/2021).

Dirinya menambahkan, rekayasa lalu lintas ini juga berdampak pada sistem bongkar muat yang hanya diperbolehkan pada pukul 24.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.

Di luar jam tersebut, truk atau angkutan lainnya tidak boleh melakukan bongkar muat karena akan memenuhi arus jalan.

Sambung Susatyo, terkait dengan pengawasan protokol kesehatan akan dibuat check point, baik di dalam maupun luar gedung pasar.

"Selain dimensi ekonomi dan kesehatan, kami juga perlu memperhatikan dimensi keselamatan masyarakat. Apabila terjadi kondisi darurat, maka setiap ruas jalan di area Kebon Kembang ini harus bisa dilalui kendaraan darurat seperti mobil damkar dan  ambulans," tutur dia.

Baca juga: Cegah Pemudik Masuk, Polresta Bogor Siapkan 6 Titik Penyekatan di Jalur Perbatasan

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah memberikan atensi khusus terhadap kondisi Pasar Kebon Kembang yang selalu ramai terutama menjelang lebaran.

“Pasar Kebon Kembang ini setiap menjelang Lebaran selalu mendapat atensi khusus dari kami. Tetapi untuk tahun ini atensinya bukan saja soal kesemrawutan dan kebersihan, lebih dalam lagi terkait upaya kita mencegah naiknya kasus lonjakan Covid-19," ungkap Bima.

Bima menuturkan, Pemkot Bogor saat ini tengah fokus mengantisipasi membludaknya pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan maupun pasar.

Ia melihat, tradisi masyarakat yang datang berbelanja ke pasar maupun mal jelang Idul Fitri cukup tinggi. Bima khawatir, kondisi itu dapat menyebabkan kerumunan sehingga akan sulit untuk menerapkan protokol kesehatan di lokasi-lokasi itu.

Bima pun mengimbau warganya untuk mepertimbangkan atau berpikir ulang apabila ingin pergi atau mengunjungi tempat-tempat umum.

"Jadi kalau kita lalai, abai dan lengah, maka akan naik Covid ini. Naik ini karena apa? Karena kerumunan warga, mobilitas warga. Kita sekarang fokus untuk mencegah, mengantisipasi kerumunan, mobilitas warga, di mall dan di pasar-pasar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com