Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Dibatasi, Pedagang Pasar Tanah Abang Mengaku Alami Penurunan Omzet

Kompas.com - 06/05/2021, 04:00 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang yang berjualan di trotoar Pasar Tanah Abang mengeluh omzetnya mengalami penurunan setelah pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatasi jumlah pengunjung.

Didit salah seorang penjual busana Muslim di Pasar Tanah Abang mengaku penjualannya meningkat sebelum peristiwa membeludaknya pengunjung yang lantas viral di media sosial.

"Sebelum viral kemarin dagangan saya cukup banyak terjual, kebanyakan warga yang datang mencari pakaian," kata Didit di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (5/5/2021), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas di Pasar Tanah Abang hingga Lebaran

Namun, Didit mengaku penjualannya turun karena jumlah warga yang datang ke Pasar Tanah Abang dibatasi oleh pemerintah daerah untuk meminimalkan penularan COVID-19.

"Setelah viral penjualan saya menurun, warga sedikit yang datang ke Pasar Tanah Abang," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Rizki, pemilik toko kemeja koko. Ia mengaku kemarin penjualan sempat meningkat dari tahun sebelumnya.

Akan tetapi, karena adanya pengetatan akibat kerumunan di Pasar Tanah Abang, penjualannya pun menurun.

"Omzet lumayan laris tahun ini, karena warga beli pakaian jelang Lebaran. Tapi kemarin sempat viral Sabtu dan Minggu jadi agak turun," ujar Rizki.

Pasar Tanah Abang diketahui banyak menyediakan pakaian Muslim seperti Kemeja Koko, Mukena, Pasmina, celana wanita Muslim, baju panjang wanita, dan lain-lain.

Baca juga: Imbas Stasiun Tanah Abang Ditutup, Penumpang KRL di Stasiun Karet Melonjak 73 Persen

Untuk harga, yang ditawarkan mulai dari Rp 60.000 sampai Rp 150.000 dan ada pula yang menjual Rp 120.000/tiga buah.

Salah satu pengunjung Diah (29) mengaku dirinya datang ke Pasar Tanah Abang untuk membeli pakaian Muslim untuk wanita.

"Kebetulan di Pasar Tanah Abang Pasar Tanah Abang harganya murah, dan bagus-bagus produk pakaian yang dijual," ujar Diah.

Menurut Diah, untuk kualitas bahannya tak jauh beda dengan pakaian yang berada di Mal besar di Jakarta.

Bahkan, ia harus rela panas-panasan dan berdesak-desakan demi mendapatkan pakaian yang diinginkan.

"Saya rela jauh-jauh datang dari Bogor ke Tanah Abang untuk beli pakaian Muslim disini," tutur Juwita.

Baca juga: Upaya Pemprov DKI Cegah Klaster Covid-19 di Tanah Abang: Hapus KRL Sore hingga Imbauan Belanja ke Pasar Lain

Namun sayangnya, masih banyak warga yang datang ke Pasar Tanah Abang melalaikan protokol kesehatan.

Pemandangan di sana, banyak warga yang hanya memakai masker ditaruh di dagu, ada pula warga tidak mengenakan masker sama sekali.

Menanggapi situasi seperti itu, Kasatpol PP Kecematan Pasar Tanah Abang Budi Salamun mengatakan akan terus melakukan pengawasan di beberapa pos Pasar Tanah Abang.

"Personel dari TNI, Polri, Satpol PP dan ada juga unsur masyarakat. Ada juga tim-tim tindak yang selalu memonitor selain ada beberapa pos yang monitoring. Jadi tiap beberapa jam pasti ada yang memonitor kalau menemukan pelanggaran pasti kami tindak," tegas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com