Salin Artikel

Pengunjung Dibatasi, Pedagang Pasar Tanah Abang Mengaku Alami Penurunan Omzet

Didit salah seorang penjual busana Muslim di Pasar Tanah Abang mengaku penjualannya meningkat sebelum peristiwa membeludaknya pengunjung yang lantas viral di media sosial.

"Sebelum viral kemarin dagangan saya cukup banyak terjual, kebanyakan warga yang datang mencari pakaian," kata Didit di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (5/5/2021), seperti dikutip Antara.

Namun, Didit mengaku penjualannya turun karena jumlah warga yang datang ke Pasar Tanah Abang dibatasi oleh pemerintah daerah untuk meminimalkan penularan COVID-19.

"Setelah viral penjualan saya menurun, warga sedikit yang datang ke Pasar Tanah Abang," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Rizki, pemilik toko kemeja koko. Ia mengaku kemarin penjualan sempat meningkat dari tahun sebelumnya.

Akan tetapi, karena adanya pengetatan akibat kerumunan di Pasar Tanah Abang, penjualannya pun menurun.

"Omzet lumayan laris tahun ini, karena warga beli pakaian jelang Lebaran. Tapi kemarin sempat viral Sabtu dan Minggu jadi agak turun," ujar Rizki.

Pasar Tanah Abang diketahui banyak menyediakan pakaian Muslim seperti Kemeja Koko, Mukena, Pasmina, celana wanita Muslim, baju panjang wanita, dan lain-lain.

Untuk harga, yang ditawarkan mulai dari Rp 60.000 sampai Rp 150.000 dan ada pula yang menjual Rp 120.000/tiga buah.

Salah satu pengunjung Diah (29) mengaku dirinya datang ke Pasar Tanah Abang untuk membeli pakaian Muslim untuk wanita.

"Kebetulan di Pasar Tanah Abang Pasar Tanah Abang harganya murah, dan bagus-bagus produk pakaian yang dijual," ujar Diah.

Menurut Diah, untuk kualitas bahannya tak jauh beda dengan pakaian yang berada di Mal besar di Jakarta.

Bahkan, ia harus rela panas-panasan dan berdesak-desakan demi mendapatkan pakaian yang diinginkan.

"Saya rela jauh-jauh datang dari Bogor ke Tanah Abang untuk beli pakaian Muslim disini," tutur Juwita.

Namun sayangnya, masih banyak warga yang datang ke Pasar Tanah Abang melalaikan protokol kesehatan.

Pemandangan di sana, banyak warga yang hanya memakai masker ditaruh di dagu, ada pula warga tidak mengenakan masker sama sekali.

Menanggapi situasi seperti itu, Kasatpol PP Kecematan Pasar Tanah Abang Budi Salamun mengatakan akan terus melakukan pengawasan di beberapa pos Pasar Tanah Abang.

"Personel dari TNI, Polri, Satpol PP dan ada juga unsur masyarakat. Ada juga tim-tim tindak yang selalu memonitor selain ada beberapa pos yang monitoring. Jadi tiap beberapa jam pasti ada yang memonitor kalau menemukan pelanggaran pasti kami tindak," tegas Budi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/06/04000071/pengunjung-dibatasi-pedagang-pasar-tanah-abang-mengaku-alami-penurunan

Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke