Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Golongan Jalur Afirmasi PPDB Kota Tangerang: Anak Tidak Mampu 12,5 Persen dan ABK 2,5 Persen

Kompas.com - 03/06/2021, 20:25 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Jamaludin menyebut, jalur afirmasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SD dan SMP di Kota Tangerang dibagi ke dalam dua golongan.

PPDB jenjang SD bakal dimulai pada 14 Juni 2021 dan jenjang SMP dimulai pada 1 Juli 2021.

Afirmasi merupakan salah satu jalur dari PPDB jenjang SD dan SMP di Kota Tangerang.

Jamaludin menyebut, jalur afirmasi diperuntukkan bagi anak yang tidak mampu dan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Besaran kuota jalur afirmasi dalam dua jenjang itu sebesar 15 persen.

"Jalur afirmasi SD ada 15 persen. Di dalam jalur afirmasi untuk SD, jadi ada afirmasi anak yang tidak mampu dan ABK. Jalur afirmasi SMP sama," papar dia di rekaman suara yang diterima Kompas.com, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Simak Besaran Kuota PPDB Jenjang SD dan SMP di Kota Tangerang

Besaran kuota 15 persen itu, kata Jamaludin, dibagi menjadi 12,5 persen untuk anak tidak mampu dan 2,5 persen untuk ABK.

Dia menuturkan, setidaknya ada 53 SD di Kota Tangerang yang menerima ABK.

Sedangkan, pada jenjang SMA, terdapat 13 sekolah yang menerima ABK.

"Setiap SD kira-kira menerima dua siswa (ABK). Jadi 53 (SD) kali dua, ada 106 anak insklusi yang diterima," tuturnya.

Jamaludin menambahkan, diperkirakan ada 7-8 ABK yang diterima di 13 SMP yang menerima siswa insklusi.

Untuk seleksi golongan ABK, lanjut dia, tiap sekolah bakal memproses secara berbeda-beda.

"Nanti akan dilihat dari segi dia tunarungu atau tunadaksa, dan sebagainya. Nanti akan dicek oleh sekolah-sekolah tersebut," papar Jamaludin.

Baca juga: Pendaftaran PPDB Jenjang SD dan SMP Kota Tangerang Dilakukan Online, Ini Situs-situsnya

Sedangkan untuk seleksi golongan anak tidak mampu, Dindik Kota Tangerang mengacu kepada data yang ada di Data Terpadu Dinas Sosial.

"Seleksi anak tidak mampu, datanya dari kami, dari Data Terpadu Dinas Sosial. Jadi sudah ada data-datanya yang tidak mampu, dan sebagainya," urainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com