Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Ketidakmampuan Provider Jadi Kendala dalam PPDB DKI Jakarta 2021

Kompas.com - 14/06/2021, 10:07 WIB
Djati Waluyo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak mampunya provider dalam memenuhi standar pelayanan jadi kendala utama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta jalur afirmasi dan prestasi untuk Sekolah Dasar (SD).

Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P Nugrohomengungkapkan berdasarkan pantauan dan hasil pemeriksaan permasalahan provider menjadi yang utama.

"Masalah utama di ketidakmapuan provider dalam memenuhi standar layanan disdik (Dinas Pendidikan) untuk pengintegrasian data pendaftaran, Adminduk dan Sinadira," ujar Teguh ketika dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Lapor Diri PPDB DKI 2021 Jalur Prestasi Ditutup Siang Ini

Selain permasalahan provider, Teguh mengungkapkan bahwa Disdik juga lemah ketika melakukan pengawasan terhadap kemampuan Telkom dalam penyelenggaraan PPDB online secara real time.

"Akhirnya integrasi data kembali dilakukan secara statis, koreksi data yang salah dilakukan kembali secata manual di pos-pos pelayanan disdik. Hal itu menimbulkan kerumunan di beberapa pos pelayanan," ujar Teguh.

Teguh mengungkapkan bahwa Disdik juga kurang melakukan sosialisasi mengenai nilai ekstrakurikuler ke sekolah yang membuat perbedaan data nilai.

Baca juga: Pra Pendaftaran PPDB Kota Bekasi 2021 Dimulai, Simak Informasi Lengkapnya

"Disdik kurang melakukan sosialisasi mengenai nilai ekstra kulikuler kepada sekolah sehingga tidak ada kesamaan persepsi terkait nilai tersebut sehingga satu sekolah bisa berbeda dengan sekolah lain saat penginputan data nilai ekstra kulikuler," ujar dia.

Untuk itu, menjelang pendaftaran jalur zonasi dan afirmasi sekolah menengah, Teguh menegaskan Disdik harus memastikan pihak provider harus siap dalam menghadapi pendaftar, dan harus menambah pos pelayanan.

"Jika tidak, dipastikan seperti penerimaan 2020 yang dilakukan secara statik. Dan menambah pos-pos pelayanan disdik untuk menghindari penumpukan masyarakat yang mengadu atau memperbaiki data," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com