DEPOK, KOMPAS.com - Rumah-rumah sakit di Depok sebentar lagi penuh dan tak dapat menampung pasien Covid-19 yang membutuhkan isolasi.
Lebih buruk lagi, ketersediaan ICU khusus pasien Covid-19 di Depok sudah overkapasitas. Sebagian pasien Covid-19 bergejala berat yang semestinya dirawat di ICU, harus dialihkan ke ruangan lain.
"ICU-nya mah sudah 101 persen. Sudah lebih dari 100 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, kepada Kompas.com pada Kamis (24/6/2021).
Ia membenarkan bahwa keadaan ini lebih buruk ketimbang gelombang pertama pada Januari 2021 lalu. Pasien Covid-19 datang dalam jumlah besar pada waktu yang bersamaan ke rumah sakit.
Baca juga: IGD RSUD Cengkareng Penuh, Pasien Antre di Lorong-lorong Rumah Sakit
"Kayaknya hasil perbuatan kita di masa lalu yang abai. Baru kelihatan sekarang buahnya," kata Novarita.
Saat ini, Depok memiliki 940 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit dan 109 ICU khusus pasien Covid-19.
Namun, jumlah itu masih tak cukup menampung arus pasien yang terus berdatangan.
Akibatnya, rumah-rumah sakit terpaksa mulai memilah-milah pasien Covid-19 yang datang. Novarita mengonfirmasi, tak sedikit yang terpaksa menolak pasien dan merujuknya ke rumah sakit lain.
"Sekarang, di IGD ada 24 pasien stagnan, tidak bisa naik ke ruangan rawat inap atau ICU dan HCU karena penuh. Ada beberapa yang harus menunggu sambil duduk karena ranjang IGD pun penuh," jelas Riki, salah seorang tenaga kesehatan di RS Universitas Indonesia, Selasa (22/6/2021).
Baca juga: IGD RSUD Bekasi Penuh, Pasien yang Hasil PCR Belum Keluar Menunggu di Tenda Darurat
Per sif kerja 7 jam, Riki memperkirakan ada 5 pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit tempatnya bekerja.
Kondisi kesehatan para pasien juga sudah jelek, dengan gejala klinis sedang hingga berat. Bahkan, lebih banyak pasien Covid-19 di bawah usia 60 tahun saat ini.
"Kami kekurangan tenaga. Ini pasien yang datang kebanyakan sudah ditolak RS-RS lain," ujarnya.
"Perawat yang masuk per shift 3 orang, tapi harus pegang sampai 30 pasien. Itu sama sekali tidak ideal," tambah Riki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.