Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cilandak Barat Ubah Rumah Kosongnya Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien OTG Covid-19

Kompas.com - 06/07/2021, 11:15 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - FX Hartoyo, warga Jalan MPR 1 RT 07 RW 011 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, mengubah rumahnya jadi tempat isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala.

Bangunan yang lama tak dihuni tersebut kini telah diisi 20 warga positif Covid-19 tanpa gejala.

"Dengan adanya rumah terpusat ini kami harapkan bisa mempermudah pengawasan bagi warga terpapar," kata Kepala Polsek Cilandak Kompol M Agung Permana, dikutip dari Antara News, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Mulai Hari Ini, Layanan Telemedisin Gratis untuk Pasien Isolasi Mandiri Diuji Coba di Jakarta

Agung mengapresiasi FX Hartoyo yang bersedia menjadikan rumahnya sebagai tempat isolasi mandiri.

Rumah dua laintai dengan luas lahan 3.000 meter persegi memiliki kapasitas menampung 30 orang.

Selama rumahnya dijadikan tempat isolasi mandiri, Hartoyo tetap membayar tagihan air dan listrik.

Sedangkan untuk kebutuhan pangan, tersedia dapur umum dengan pasokan bahan makanan yang disediakan kepolisian bersama Dinas Sosial setempat.

Baca juga: MER-C Gagas Isomantau, Konsultasi Gratis Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri

Petugas tiga pilar kemudian memanfaatkan rumah tersebut sebagai lokasi isolasi terpusat agar memudahkan pengawasan warga terpapar virus corona.

Tak hanya itu, Hartoyo juga meminjamkan rumahnya yang berada di sebelah tempat isolasi terpusat sebagai tempat pelaksanaan tes usap antigen untuk pelacakan kontak erat warga positif Covid-19.

Rumah tersebut, lanjut Agung, juga dalam keadaan kosong.

"Jadi ini memang benar-benar warga juga saling bahu membahu untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.

Adanya kontribusi warga tersebut membantu pemerintah dalam mengatasi lonjakan kasus positif Covid-19 di Jakarta yang akhir-akhir ini melonjak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com