JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyarankan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes PCR untuk menindaklanjutinya dengan rontgen toraks.
Hal ini guna mencegah kemungkinan terjadinya pemburukan kondisi ketika isolasi mandiri.
"Orang yang terinfeksi itu hampir selalu yakin dirinya OTG, walaupun ada batuk, demam, sesak, pokoknya, 'Saya sehat, saya isolasi mandiri'," ujar Zubairi kepada Kompas.com.
Baca juga: PPKM Darurat Berlaku Hingga 25 Juli, STRP Jakarta Tak Perlu Diperpanjang
Rontgen toraks penting dilakukan untuk mengetahui apakah paru-paru yang bersangkutan dalam keadaan sehat atau tidak.
"Cukup lumayan (banyak) orang yang merasa OTG atau gejala ringan itu kalau dirontgen ditemukan ada pneumonia (di paru-paru). Makanya, semua orang yang positif PCR itu memang wajib thorax photo," kata dia.
"Cukup banyak pasien yang akhirnya datang ke rumah sakit rujukan dalam kondisi sesak napas, tetapi sudah terlambat," lanjut Zubairi.
Baca juga: Pendeta di Depok Bangun Dapur Umum, Salurkan 300 Porsi Makan untuk Pasien Covid-19 Isoman Tiap Hari
Ia mengungkapkan, pasien Covid-19 dengan pneumonia sesedikit apa pun seharusnya tidak menjalani isolasi mandiri, melainkan dirawat inap di rumah sakit atau tempat isolasi terkendali.
Namun, sudah sebulan terakhir rumah-rumah sakit di Indonesia, terkhusus Jabodetabek, kolaps.
Pasien bahkan harus mengantre lama di luar rumah sakit dalam keadaan tubuh yang telah memburuk.
Akhirnya, tak sedikit pasien Covid-19 yang mengembuskan napas terakhir di luar rumah sakit.
Baca juga: Anies: Kepada Pengurus Masjid, Sadarilah Rumah Sakit Sudah Penuh
Data koalisi warga Lapor Covid-19 menemukan, sejak Juni 2021, sedikitnya sudah 739 pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri maupun dalam upaya mencari pertolongan.
Jumlah aslinya diprediksi lebih besar lagi karena tak semua kematian di luar fasilitas kesehatan terlaporkan dan terpantau.
"Kalau semuanya penuh, harus minta berobat di IGD Covid-19, minta obatnya, kemudian diobati di rumah, namun dimonitor oleh IGD rumah sakit tersebut," kata Zubairi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.