Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RedDoorz Sayangkan Peristiwa yang Menimpa Hotelnya di Ampera Raya

Kompas.com - 28/07/2021, 21:02 WIB
Egidius Patnistik

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - RedDoorz, sebuah platform multi-brand perhotelan dan akomodasi terbesar di Asia Tenggara, menyayangkan adanya dugaan perisitwa kerumunan dan pratik prostitusi di sebuah jaringan hotelnya di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan.

RedDoorz dalam pernyataannya yang diterima Kompas.com, Rabu (28/7/2021) malam, menyatakan akan menyerahkan permasalahan itu kepada pihak yang berwenang untuk ditindaklanjuti.

RedDoorz menyatakan, hotel di Ampera Jaya itu dimiliki dan dioperasikan secara independen oleh pemiliknya. RedDoorz hanya membantu pemilik hotel dengan menyediakan teknologi digital dan platform untuk memasarkan propertinya.

Baca juga: Polisi: Tak Ditemukan Bukti Kuat Terkait Dugaan Kerumunan dan Praktik Prostitusi di RedDoorz Ampera Raya

"Kami sangat menyayangkan atas tindakan yang terjadi dan sepenuhnya akan menyerahkan permasalahan ini kepada pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti hal ini,” kata pihak RedDoorz

“Namun demikian, tentu saja kami akan tetap berkoordinasi dengan pemilik hotel dan berupaya untuk memberikan solusi yang tepat agar hal-hal seperti ini tidak terulang kembali. Dan kami juga akan memperketat pengawasan dan aturan kami terhadap para mitra properti kami,” tambah pernyataan itu.

Sementara itu, dalam perkembangan penyelidikan kasus itu, polisi telah menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti kuat terkait dugaan kerumunan dan praktik prostitusi di lokasi itu.

"Tidak ditemukan adanya bukti kuat terkait pelanggaran Pasal 296 tentang praktik prostitusi. Ketiga muda-mudi (yang semula diduga terlibat prostitusi) tersebut akhirnya dipulangkan," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko, Rabu.

Bambang juga mengatakan, penyelidikan sementara tidak menemukan adanya kegiatan kerumunan.

"Kerumunannya juga tidak ada, karena mereka tidak bergerombol. Situasinya hanya ada orang di setiap kamar, cuma seperti kos-kosan saja. Ada yang mengobrol, ada yang sebagian jalan ke sana dan ke sini, " ungkap Bambang.

Meski demikian, polisi masih akan memeriksa pemilik tempat tersebut untuk dimintai keterangan.

"Kami perintahkan Kanit untuk memanggil terlebih dahulu pemiliknya, " kata dia.

Bambang juga menegaskan pemeriksaan di lokasi itu bukanlah sebuah penggerebekan.

"Bukan penggerebekan. Saat itu petugas tiga pilar hanya sedang berpatroli biasa. Kemudian melihat terdapat cukup banyak anak muda-mudi sedang kumpul di suatu tempat mirip kos-kosan," kata Bambang.

Setelah didatangi, lanjut Bambang, petugas melakukan pemeriksaan lantaran timbul kecurigaan akan tempat tersebut. Dalam pemeriksaan didapati sejumlah orang di beberapa kamar. Pada salah satu kamar dengan pintu setengah terbuka, ditemukan seorang pria dengan dua perempuan.

"Dari situ kecurigaan semakin kuat (dugaan praktik prostitusi), sehingga ketiganya diamankan ke Polsek. Namun karena tidak ada bukti kuat, kembali dipulangkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com