Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan 1.000 Paket Sembako, Sasar Lansia Terlantar Sekaligus Dukung Warung Kecil

Kompas.com - 13/08/2021, 19:19 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan 1.000 Paket Sembako Isoman mulai bergerak memfasilitasi kebutuhan sembako sejumlah lansia telantar di pinggiran Jadetabek.

Founder Gerakan 1000 Paket Sembako Isoman Viny Eriyanto alias Vyn mengungkapkan, gerakan ini menyasar para lansia yang hidup sendirian, tanpa keluarga, atau mereka yang membutuhkan bantuan tersebut.

"Target kami lansia, bisa lansia yang sedang menajalani isolasi mandiri, maupun tidak. Atau bisa juga bukan lansia, tapi mereka adalah tulang punggung yang membutuhkan karena terkena PHK," ungkap Vyn kepada Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Dana Kemanusiaan Kompas Bagikan 300 Paket Sembako buat Warga Kurang Mampu di Bogor

Penerima bantuan akan diberikan paket sembilan jenis bahan pokok berupa beras 5 kilogram, minyak goreng, abon, sarden, mi instan, gula, kecap, dan lainnya.

"Bantuan ini bekerja sama dengan Blibli.com dalam packing-nya, dan juga SiCepat untuk pengirimannya secara gratis," ujar dia.

Adapun program ini dibantu 40 relawan dan sejauh ini terdapat 13 donatur yang mendanai gerakan ini.

Baca juga: Dapat Donasi 300 Paket Sembako, Pemkot Jaksel Langsung Salurkan ke PKL

Selain itu, Vyn mengatakan bahwa program ini juga bertujuan membantu pelaku usaha kecil mikro atau warung kecil.

"Jadi kami membeli sembakonya dari warung kecil. Pemilik warung mendaftar ke tim, jika sesusai syarat, maka kami akan membeli kebutuhan sembako dari mereka," kata Vyn.

Sejak dibuka pada 12 Agustus 2021, gerakan ini sudah menerima 30 warung yang mendaftar. Sedangkan, pada hari pertama pembukaan, Vyn dan tim telah menerima 50 rekomendasi calon penerima lansia yang akan dibantu.

Vyn menjelaskan, penerima bantuan sembako merupakan hasil dari rekomendasi masyarakat. Masyarakat bisa merekomendasikan lansia yang membutuhkan dengan mengirimkan data diri, foto, dan sedikit deskripsi latar belakang keadaan calon penerima tersebut.

Vyn mengatakan, program ini tidak memiliki batas waktu. Namun, program akan dinyatakan selesai jika 1.000 paket sembako telah didistribusikan.

Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perpanjangan kuantitas sembako maupun acara lainnya.

Untuk diketahui, orang-orang di balik gerakan ini sebelumnya membuat Gerakan 2.000 Nasi Box. Gerakan menyuplai makanan para pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri selama 10 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com