Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Kesehatan Jiwa Pemuda yang Bunuh Ayah Kandungnya di Cengkareng

Kompas.com - 30/08/2021, 15:58 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tengah mendalami kondisi kesehatan jiwa SRA (26), pemuda yang membunuh ayah kandungnya Adnan Tumpak Lumban Gaol (70) di Cengkareng, Jakarta Barat.

"(Hasil tes kejiwaan) biasanya (keluar) satu minggu ke depan," kata Panit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Rakhmat kepada wartawan Senin (30/8/2021).

Kini, SRA tengah dirawat di RS Polri.

"Masih penanganan dokter. Baru kemarin (dirawat di rumah sakit)," kata Rakhmat.

Sebelumnya, depresi yang diderita SRA diduga menjadi sebab ia membunuh ayah kandungnya. Oleh karena itu, kondisi kesehatan jiwa SRA kini didalami.

Baca juga: Diduga Depresi Berat, Anak Tusuk Ayahnya hingga Tewas di Cengkareng

"Anak tersebut diduga depresi berat saat dimintai keterangan selalu berontak-rontak, mengamuk," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Egman.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/8/2021) sekitar pukul 13.30 WIB di Rusun Dinas Kebersihan RT 014 RW 005 Cengkareng Barat, Jakarta Barat.

Dua orang saksi mulanya mendengar teriakan minta tolong dari korban. Dua saksi yang merupakan tetangga korban kemudian menghampiri dan melihat korban dalam keadaan terluka dan berdarah sambil memegang perutnya.

Saksi juga melihat anak korban atau pelaku keluar dari rumah sambil memegang pisau.

Baca juga: Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Anak yang Tusuk Ayah hingga Tewas di Cengkareng

Bersama ketua RT setempat, saksi kemudian membawa korban ke rumah sakit.

Egman mengatakan, korban mengalami tiga luka tusuk di tubuhnya.

"Ada luka tiga tusukan, di perut, dada, dan leher, diduga dengan senjata tajam yang mengakibatkan korban meninggal," jelas Egman.

Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit, korban meninggal dunia.

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Tri Baskoro Bintang Wijaya mengatakan, saat ini SRA sudah ditangkap polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com