Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebijakan DKI Jakarta untuk Cegah Jakarta Tenggelam di 2050

Kompas.com - 02/09/2021, 18:18 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, ada sejumlah kebijakan yang diambil Pemprov DKI untuk mencegah Jakarta tenggelam tahun 2050.

Pertama, pembangunan tanggul pantai yang mulai dibangun di pesisir utara Jakarta.

"Kebijakan pencegahan kami yang mungkin bisa dikembangkan ke depan, satu pembangunan tanggul pantai," kata Yusmada, Kamis (2/9/2021).

Pembangunan tanggul di pesisir utara Jakarta merupakan salah satu kegiatan strategis daerah DKI Jakarta yang menjadi prioritas.

Baca juga: Pemprov DKI Klaim Penurunan Muka Tanah di Jakarta Berkurang

Upaya kedua adalah pembangunan sistem polder. Sistem ini memungkinkan air dipompa keluar kembali ke laut meskipun daerah pesisir sudah berada di bawah permukaan laut.

"Ketiga sistem monitoring land subsidence (pemantauan penurunan permukaan tanah) dalam rangka pengambilan keputusan untuk strategi mitigasi dan pengembangan wilayah pesisir bekerjasama dengan ahli dan akademisi," ujar Yuzmada.

Untuk mendukung pencegahan penurunan permukaan tanah Jakarta secara masif, program keempat yang digenjot Pemprov DKI Jakarta adalah pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan.

Sistem itu akan menurunkan konsumsi air bersih dengan sumber air tanah yang ditengarai sebagai penyebab penurunan permukaan tanah Jakarta.

"Kelima, melakukan pengendalian pemakaian air tanah dan pelaksanaan kolam resapan air tanah," ujar dia.

Baca juga: Anies Klaim Penurunan Muka Tanah Berkurang dari 20 Titik Jadi 5 Titik

Program keenam, program bersama pemerintah pusat untuk membuat waduk dan embung sebagai penumpang air hujan di hulu sungai-sungai yang bermuara di pesisir Jakarta.

"Pembangunan waduk, embung sebagai penampung air hujan. Ini dalam rangka bagaimana air di hulu itu ditahan dulu tidak langsung menggelontor ke hilir," kata Yusmada.

Terakhir, DKI akan membangun sistem pengelolaan air limbah untuk mendukung pemanfaatan air secara berkala melalui sistem daur ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com