Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta International Stadium Ditargetkan Selesai Desember 2021

Kompas.com - 15/09/2021, 08:55 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

Sumber Kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara ditargetkan rampung Desember 2021. Progres pembangunan JIS kini sudah mencapai 69,85 persen.

Direktur Proyek JIS PT Jakpro, Iwan Takwin mengatakan, pembangunan JIS sempat mengalami tantangan, mulai dari cuaca hingga pandemi Covid-19.

Iwan menjelaskan, pandemi Covid-19 menyebabkan keterlambatan material atau logistik untuk pembangunan JIS seperti rangka baja yang dikirim dari luar negeri.

Baca juga: Wagub DKI Targetkan Jakarta International Stadium Digunakan Tahun 2022

Tantangan lainnya adalah menurunnya jumlah pekerja akibat pandemi Covid-19. Jumlah pekerja sempat berkurang dari 2.000 orang menjadi 350 orang.

"Karena pada waktu itu bersamaan penyekatan ketat, ada wilayah-wilayah di Pulau Jawa khususnya dilakukan penyekatan sehingga para pekerja mendadak pulang ke kampung masing-masing," kata Iwan dalam agenda webinar nasional ”Geliat Infrastruktur DKI Selama Pandemi”, Senin (23/8/2021) dikutip Kompas.id.

Kendati demikian, Jakpro terus berinovasi dan melakukan langkah strategis agar pembangunan stadion internasional itu bisa rampung sesuai target.

”Tapi, kita tidak menyerah. Selama pandemi kuncinya kolaborasi sehingga apa yang jadi tantangan dan potensi delay kita bisa mitigasi sejak awal," ujar Iwan.

Stadion JIS dibangun di atas lahan bekas taman BMW seluas 26 hektar. JIS dirancang dapat menampung 82.000 penonton.

Perencanaan pembangunan stadion sepak bola di Jakarta itu dilakukan sejak 2009. JIS diperkirakan pembanagunannya menelan anggaran Rp 4,5 triliun dengan sumber pendanaan seluruhnya dari APBD DKI Jakarta melalui penyertaan modal daerah (PMD).

Baca juga: Ini Alasan Jakarta International Stadium Hanya Miliki Sedikit Lahan Parkir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com