Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Ancaman Nyata Jakarta Tenggelam, Apa Kata Anies

Kompas.com - 12/10/2021, 07:21 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyinggung bahaya pemanasan global dalam pidatonya di Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, Selasa 27 Juli 2021. Dalam bahaya pemanasan global itu, Jakarta disebut secara tersirat mendapat dampak serius dengan ancaman kenaikan muka air laut.

Kata Biden "apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraannya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya (Jakarta) karena akan tenggelam."

Pernyataan Biden itu mendapat reaksi Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies mengatakan, pernyataan Biden tidak bisa diartikan berdiri sendiri sebagai kalimat yang hanya menyebut Jakarta sebagai tempat langganan banjir.

Baca juga: 7 Kebijakan DKI Jakarta untuk Cegah Jakarta Tenggelam di 2050

Menurut Anies, Biden sedang mencoba memperbaiki kebijakan yang diputuskan presiden sebelumnya, yaitu Donald Trump yang dinilai bersebrangan dengan kelestarian ekologi.

"Biden sedang mengajak Amerika untuk melakukan pertobatan paradigmatik. Karena kita tahu Amerika beberapa tahun sebelumnya bersebrangan sekali (dengan kebijakan ekologis)," ujar Anies pada 10 Agutus 2021.

Anies mengatakan, yang dikatakan Biden harus dimaknai secara luas bahwa bencana pemanasan global sudah masuk level serius. Kebijakan ekonomi yang tidak berpihak pada pelestarian lingkungan di masa Trump berdampak pada masa depan lingkungan hidup dunia.

Itulah sebabnya, kata Anies, pidato Biden bisa dimaknai sebagai pesan untuk mengajak semua mengurangi emisi karbon dan ambil bagian dalam mengurangi pemanasan global.

"Kalau kami boleh memaknai ini sebagai pesan yang sangat jelas dari Presiden Amerika bahwa sedang mencoba mengubah paradigma ekonomi. Dugaan kami bukan hanya untuk di luar, dia sedang bicara pada domestik audiensnya," ujar Anies.

Kondisi Jakarta saat ini

Jakarta saat ini tidak hanya berhadapan dengan ancaman yang dikatakan Biden, yaitu kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global. Kenaikan permukaan laut di Jakarta tidak secepat penurunan permukaan muka tanah akibat penggunaan sumur.

Masalah penurunan muka tanah sebenarnya sudah digaungkan sejak diterbitkan Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun 1998. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, Perda yang mengatur pajak pemanfaatan air tanah di Jakarta itu mampu memperlambat penurunan air tanah dari 20 sentimeter per tahun menjadi 5 sentimeter per tahun.

Yusmada mengatakan, pengurangan penurunan muka tanah di Jakarta tak lain disebabkan oleh berkurangnya penyedotan air tanah yang dilakukan untuk kegiatan komersial di Jakarta.

Namun kondisi permukaan tanah Jakarta saat ini sudah cukup mengkhawatirkan. Bahkan ada wilayah DKI Jakarta yang kini sudah berada 1 meter di bawah permukaan air.

"Ini di Muara Baru tahun 2020 itu sudah minus 1 (meter) di bawah permukaan laut," kata dia pada 2 September 2021.

Baca juga: Ancaman Jakarta Tenggelam dan Larangan Penggunaan Air Tanah

Muara Baru diprediksi sepenuhnya menjadi laut lepas dengan kedalaman 4,6 meter di tahun 2050 jika tidak ada intervensi apapun dari pemerintah.

Tidak hanya di Muara Baru, tujuh wilayah di pesisir Jakarta juga terancam tenggelam di tahun 2050 yaitu Kamal Muara di bawah 3 meter, Tanjungan 2,10 meter, Pluit 4,35 meter, Gunung Sahari 2,90 meter, Ancol 1,70 meter, Marunda 1,30 meter, dan Cilincing 1 meter.

Warga beraktivitas di jalan tergenang rob (air pasang laut) di sekitar tanggul laut, Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (12/10/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil alih pembangunan segmen tanggul laut National Capital Integrated Coastal Development ( NCICD) di utara Jakarta.KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Warga beraktivitas di jalan tergenang rob (air pasang laut) di sekitar tanggul laut, Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (12/10/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil alih pembangunan segmen tanggul laut National Capital Integrated Coastal Development ( NCICD) di utara Jakarta.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com