Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Remaja Lenteng Agung Terungkap, Polisi: Mereka Saling Tantang Lewat Medsos

Kompas.com - 19/10/2021, 18:51 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran remaja di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan berawal dari saling tantang di media sosial.

Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan, kelompok remaja tersebut berasal dari Gang Joko di Lenteng Agung dan Poltangan, Pasar Minggu.

“Ini sangat kita sayangkan. Kita ironis juga kalau melihat kronologi yang terjadi. Pada saat remaja di kawasan di Gang Joko sedang kumpul, mereka didatangi oleh anak-anak Poltangan Pasar Minggu, ini mau tak mau kita sebutkan,” ujar Agus di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa sore.

Baca juga: Video Tawuran Lenteng Agung Viral di Medsos, Polisi Tangkap Empat Remaja

Agus menegaskan tawuran tersebut bukan dilatari perseteruan antar kampung. Namun, tawuran tersebut bermula saat kedua kelompok remaja tersebut ditantang oleh oleh kelompok remaja dari Beji, Depok, Jawa Barat.

“Tak perlu ngomong begitu tapi Ini fakta yang terjadi. Dan ini dilakukan di medsos, di dua akun yang mereka gunakan, saling DM (direct message). Kemudian sudah janjian untuk tawuran. Ini fenomena yang saya bilang saya katakan berulang kali, fenomena ironis dan sangat menyedihkan,” tambah Agus.

Kedua kelompok remaja tersebut kemudian bertemu dan tawuran di Jalan Raya Lenteng Agung. Video tawurannya pun beredar di media sosial.

“Dua pihak saling chat dan bertemu di Lenteng Agung, kemudian saling kejar seperti video yang viral tersebut. Akun media sosial digunakan untuk pihak yang tak bertanggung jawab. Apalagi utk seperti ini (tawuran),” ujar Agus.

Baca juga: Satu Remaja Tewas dalam Tawuran di Menteng, Dua Pelaku Ditangkap

Kapolsek Jagakarsa, Kompol Endang Sukmawijaya menambahkan, keempat remaja tersebut berstatus pelajar dan merupakan warga Lenteng Agung.

Tiga orang pelaku ditangkap di rumahnya.

“Ada satu setelah kami datangi kelurganya, sekolahnya. Ada yang diserahkan salah satu pelaku tersebut diantarkan orangtuanya,” kata Endang.

Para remaja yang ditangkap merupakan pelajar di sebuah sekolah di kawasan Pasar Minggu.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti terkait aksi tawuran tersebut. Polisi menyita senjata tajam berupa sebilah celurit dengan panjang 90 centimeter milik MA.

“Ini sudah dikatakan jelas oleh kapolres, apapun kegiatan yang melibatkan senjata tajam akan diusut tuntas sampai proses pengadilan. Tentunya pembinaan yang kita terapkan nanti pada anak-anak di bawah umur, kita libatkan peradilan anak,” tambah Agus.

Terhadap para tersangka, polisi menjerat dengan Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 tentang Larangan Menguasai dan Memiliki Senjata Tajam Tanpa Hak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com