Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Area Resapan Air di Tangerang Minim, Wali Kota: Banyak Lahan Dibangun Permukiman hingga Kantor

Kompas.com - 17/11/2021, 20:57 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan alasan wilayah administrasinya minim area resapan air sehingga berpotensi munculnya banjir dan genangan.

Kata dia, banyak pembangunan yang terjadi di Kota Tangerang.

"Sekarang lahan banyak dibangun, sedang terbangun. Bisa ada permukiman, ada perkantoran, sekolah," paparnya melalui sambungan telepon, Rabu (17/11/2021).

Arief menegaskan, pembangunan tetap harus memerhatikan lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Tak Akan Relokasi Warga di Wilayah Langganan Banjir, Wali Kota Tangerang: Mereka Enggak Mau

Dia kemudian menyebutkan, pembangunan diizinkan di ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Tangerang.

Syaratnya, pembangunan boleh dilakukan di sekitar 30 persen dari total sebuah area RTH.

"RTH saja boleh dibangun tapi cuma 30 persennya. Kalau yang bukan RTH itu bisa dibangun sampai 60 persen," ucap Arief.

Pembangunan di area RTH atau area non-RTH wajib memiliki sumur resapan dan area taman.

"Dia dibangun harus bikin sumur resapan, harus ada area tamannya, gitu," sebutnya.

Baca juga: Wali Kota Arief Akui Area Resapan Air di Kota Tangerang Masih Terbatas

Arief sebelumnya mengaku bahwa area resapan di wilayah administrasinya terbatas.

"Kita tahu bahwa curah hujan sekarang ini cukup tinggi. Ditambah lagi, daerah resapan airnya sudah sangat terbatas," kata Arief, Selasa kemarin.

Karena minimnya area resapan air, Pemkot Tangerang membuat bioretensi dan sumur resapan injeksi di wilayah tersebut.

Politikus Demokrat itu mengeklaim, Pemkot Tangerang telah menormalisasi sejumlah saluran-saluran air di kota itu.

Baca juga: Ini 5 Titik Rawan Banjir di Kota Tangerang

Di sisi lain, Arief menegaskan bahwa partisipasi masyarakat juga dibutuhkan untuk mencegah munculnya genangan dan banjir.

Masyarakat, katanya, dapat berpartisipasi dengan tidak membuang sampah sembarangan di drainase.

Berdasarkan pemeriksaan, salah satu penyebab munculnya genangan atau banjir adalah tersumbatnya drainase karena penumpukan sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com