Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tim Siber MUI DKI, Anggota DPRD: Terkesan Jadi Timses Anies

Kompas.com - 22/11/2021, 18:25 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyindir program tim siber pembela Gubernur dKI Jakarta Anies Baswedan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dinilai seperti tim sukses Anies.

"Pertanyaannya ini MUI DKI atau Tim Sukses Anies?" ujar Ima saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/11/2021).

Dia meminta agar MUI tidak merendahkan diri dengan cara membentuk tim siber pemberantas hoaks dan fokus pada isu besar terkait dengan umat Islam.

Karena menurut Ima, perang melawan hoaks sudah banyak dilakukan oleh beragam komunitas, bahkan dari pemerintah pusat sendiri.

Baca juga: Wagub DKI Minta Tim Siber MUI Jakarta Tidak Dikaitkan dengan Isu Politik

"Dia (MUI) punya tugas yang lebih besar lagi, jangan sekadar cyber army (tim siber), sudah banyak orang-orang yang melakukan itu," tutur dia.

Apabila MUI DKI Jakarta serius memberantas hoaks di dunia maya, Ima menyarankan agar MUI bisa membuat kegiatan yang lebih bijak di tengah masyarakat.

Seperti misalnya pembinaan mental yang memang menjadi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) MUI dibentuk di tengah-tengah umat Islam.

"Kalau menurut saya (cara memerangi) hoaks, MUI harusnya melakukan pembinaan mental kepada warga Jakarta khususnya kemarin yang terpolarisasi, bukan malah ikut-ikutan malah (membuat) semakikn terpolarisasi," tutur Ima.

Sebagai informasi, pemberitaan tim siber MUI ramai diperbincangkan setelah Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar mengungkapkan ide tersebut dalam rapat koordinasi bersama bidang informasi dan komunikasi DKI Jakarta, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Wagub DKI Tegaskan Dana Hibah Rp 10 Miliar Tak Ada Kaitannya dengan Tim Siber MUI Jakarta

Munahar mengatakan, Infokom MUI bisa melawan buzzer yang dianggap meresahkan dan berpotensi memecah belah bangsa.

"MUI tidak usah takut untuk katakan yang haq itu haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al Quran dan As Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya," kata Munahar.

Saat dikonfirmasi, Minggu (21/11/2021) Munahar membantah pembentukan tim siber MUI hanya sebatas untuk melindungi Anies dari serangan siber.

Munahar menyebut, siapapun yang berkepentingan untuk memajukan Jakarta harus dilindungi dari berita hoaks dan penggiringan opini yang dilakukan oleh buzzer.

"Enggak (terbatas pada Anies), siapa pun yang bisa membawa Jakarta menjadi yang lebih baik tentu kita dukung," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com