Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.082 Pasien dan Petugas Jalani "Lockdown" di Wisma Atlet

Kompas.com - 20/12/2021, 16:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di-lockdown sementara setelah ditemukannya kasus positif Covid-19 varian Omicron pada tenaga kebersihan yang bertugas disana.

Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Budiman mengatakan, total ada 2.082 orang yang terkena aturan lockdown, terdiri dari tenaga kesehatan, nontenaga kesehatan, dan pasien. Mereka tidak bisa keluar sementara waktu guna mencegah penyebaran Omicron.

”Ada 217 pasien yang kena aturan lockdown sehingga belum bisa pulang meskipun sudah negatif Covid-19,” ujar Budiman dalam pertemuan daring seperti dikutip dari Kompas.id, Senin (20/12/2021).

Baca juga: Tumpukan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Satgas Covid-19: Karena Wisma Atlet Lockdown

Budiman menuturkan, penguncian atau lockdown berlangsung sepekan sesuai ketentuan pemerintah sambil menunggu hasil tes WGS kepada 10 kontak erat N. N adalah pekerja kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang terkonfirmasi positif Omicron pada 15 Desember.

”N bertugas di Tower 3. Tower asrama bagi seluruh staf laki-laki, baik tenaga kesehatan maupun nontenaga kesehatan. Pelacakan kontak erat menemukan 10 orang yang hasil WGS-nya keluar dalam waktu 4 hari,” tutur Budiman.

 

Ia menambahkan, lockdown tersebut tidak mencakup seluruh area wisma. Menara 4 dan 7 untuk karantina WNI dari luar negeri tidak diberlakukan lockdown. Zona hijau sebagai akses masuk keluar tenaga kesehatan dari luar wisma dan penyaluran logistik juga tetap bisa diakses.

Baca juga: Viral, Video PMI Telantar Berjam-jam untuk Karantina di Wisma Atlet

Semenjak lockdown, pengelola RSDC Wisma Atlet Kemayoran menyekat akses ke Tower 4, 7, dan zona hijau. Hanya yang berkepentingan, seperti tenaga kesehatan dari luar, yang boleh masuk. 

Selain penyekatan, pengelola menempatkan petugas jaga untuk mencegah pelanggaran lockdown. Petugas juga mengimbau para pihak yang berkepentingan untuk tertib mengikuti ketentuan lockdown.

”Lockdown tidak ada fleksibilitas karena dari dalam tidak boleh keluar. Kalau tenaga kesehatan dari luar, seperti dokter sepesialis, bisa masuk dengan prosedur ketat,” kata Budiman.

Lockdown ini dijadwalkan berlangsung sampai 23 Desember.

 Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Perpanjangan Penguncian Wisma Atlet Tunggu Hasil WGS Kontak Erat" 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com