Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Suryani Ikut Semangat Anaknya Kembali ke Sekolah: Kalau Pulang, Seragam sampai Kaus Kaki Langsung Cuci

Kompas.com - 03/01/2022, 13:07 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen mulai digelar hari ini, Senin (3/1/2022).

Suasana berbeda mulai terlihat di Sekolah Dasar Negeri 15 Pagi Slipi. Menjelang jam pulang sekolah.

Deretan orangtua dan wali murid yang menunggu anak didik pulang di depan pagar terlihat semakin banyak dari hari-hari sebelumnya.

Suryani (42), orangtua dari salah satu siswa kelas II di sini, mengaku menantikan hari ini tiba. Ia mengatakan sudah lama menunggu momen di mana anaknya bisa mulai masuk sekolah setiap hari.

Baca juga: Aturan Lengkap Sekolah Tatap Muka dengan Kapasitas 100 Persen di Jakarta

"Kasihan anak, kalau diajarin sama orangtua kan pasti kurang kalau dibandingkan diajarin gurunya. Jadi saya senang akhirnya bisa PTM penuh," kata Suryani di Jakarta Barat, Senin.

Ditanya kekhawatiran akan Covid-19 yang masih menghantui, Suryani mengaku optimistis bahwa anak-anak dapat menjalani kegiatan sekolah dengan aman.

"Saya yakin saja, karena kan sudah banyak yang vaksin juga kan. Saya yakin saja dengan sekolah. Saya pun sebagai orangtua juga ikut menjaga anak," kata Suryani.

Untuk memastikan anaknya tetap aman dari penularan Covid-19, Suryani mengaku lebih tegas dalam menjaga kebersihan anak, apalagi setelah PTM kembali normal.
 
"Kalau pulang semua seragam sampai kaus kaki langsung saya cuci. Anaknya juga saya suruh mandi," kata dia.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka 100 Persen di SDN Pondok Labu 01, Kantin Tutup agar Siswa Tak Berkerumun

Ia menyadari bahwa gaya hidup orangtua dalam menjaga kebersihan sangatlah penting bagi kesehatan anak.

"Saya sadar, kesehatan anak juga sangat dipengaruhi dari orangtuanya. Kalau orangtuanya jorok, bukannya enggak mungkin anaknya jadi kurang menjaga kebersihan juga. Dan akhirnya jadi rentan terpapar Covid-19. Jadi bagaimana orangtuanya juga," tegas Suryani.

Sementara itu, Anisa (35), orangtua dari salah satu siswi, juga mengaku percaya dengan pihak sekolah.

"Saya percaya ya, karena dilihat juga anak-anak benar diatur. Kalau pulang kita harus nunggu anaknya dipanggil, bergiliran," kata Anisa.

Ia mengatakan, meskipun PTM sudah dengan kapasitas normal, penerapan protokol kesehatan masih tetap diberlakukan. Dengan demikian, ia pun menjadi lebih tenang dengan keamanan anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com