Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikejar Polisi, Dua Pengedar Narkoba Sempat Tabrak Motor dan Mobil di Serpong

Kompas.com - 04/01/2022, 19:57 WIB
Tria Sutrisna,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pengedar narkoba sempat menabrak dua motor dan satu mobil saat dikejar polisi, di Jalan Puspiptek Raya, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (4/1/2022). Akibatnya, seorang pemotor mengalami luka berat hingga dilarikan ke rumah sakit.

"Jadi diikuti oleh anggota, dia lari. Terus dia menabrak motor. Seorang ibu-ibu pemotor, jatuh. Kakinya tergilas. Sekarang ibu itu sudah berada di rumah sakit untuk cek," ujar Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa, Selasa.

Baca juga: Dikejar Polisi, Satu dari Dua Pengedar Narkoba Tewas Ditembak di Tangsel

Selain menabrak pemotor, kata Mukti, keduanya juga menabrak pengendara motor lain dan bagian belakang mobil yang sedang melintas.

"Terus pelaku menabrak mobil, hancur bagian belakang. Terus motor satu lagi. Jadi satu mobil dua motor ditabrak sama dia (pelaku)," kata Mukti.

Polisi pun menghentikan upaya melarikan diri itu dengan menembak kedua pelaku. Salah seorang pelaku meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Jadi penembakannya dalam rangka melumpuhkan. Ini ada saksi-saksi," jelas Mukti.

Adapun peristiwa tersebut bermula ketika penyidik mendapat informasi akan ada transaksi narkoba jenis sabu di wilayah Tangerang Selatan.

Penyidik kemudian membuntuti kedua pelaku hingga ke kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

"Sudah target makanya anggota membuntuti," kata Mukti.

Baca juga: Kasus Narkoba Dominasi Tindak Kejahatan di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya Sepanjang 2021

Mengetahui keberadaan penyidik, kata Mukti, kedua pelaku berusaha melarikan diri. Aksi kejar-kejaran pun terjadi sampai akhirnya kedua pelaku dilumpuhkan dengan tembakan dan ditangkap.

Pelaku berinisial HS meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan UA mengalami luka tembak di bagian kaki.

Dari penangkapan tersebut penyidik menyita barang bukti narkotika jenis sabu seberat 4 kilogram yang berasal dari Cina.

"Ada perlawanan. Jadi sudah kejar-kejar dari perempatan Viktor. Barang bukti 4 kilogram, narkotika sabu-sabu, berasal dari Cina," kata Mukti.

Saat ini, kata Mukti, penyidik Ditresnarkoba Polda Metro Jaya masih melakukan pendalam untuk mengungkap jaringan pengedar narkoba tersebut.

"Ini kan barang dari Cina, sabu-sabu. Ini masih kita dalami ya jaringannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com