Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Tebet Sebut Genset Mal Kasablanka Kerap Dihidupkan meski Listrik Tak Padam

Kompas.com - 05/01/2022, 14:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Tebet Dyan Airlangga mengatakan, genset Mal Kota Kasablanka kerap dihidupkan yang membuat warga mengeluh karena menimbulkan polusi asap.

Genset itu kerap dihidupkan pihak Mal Kota Kasablanka dua kali dalam sepekan meski listrik tidak padam.

"Informasinya, pihak Kota Kasablanka satu minggu dua kali memanaskan (menghidupkan) genset. Ketika manasin itulah ada asap dan sebagainya," ujar Dyan saat dihubungi, Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Pemkot Jaksel Segera Panggil Manajemen Mal Kota Kasablanka soal Dugaan Polusi Udara akibat Asap Genset

Persoalan dugaan polusi asap akibat genset Mal Kota Kasablanka itu tengah dibahas dengan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemprov DKI Jakarta.

Dyan mengatakan, jajarannya juga tengah mendalami mengenai laporan masyarakat yang mengeluh soal polusi asap. Hal itu karena Mal Kota Kasablanka berada di perbatasan antara Kecamatan Tebet dan Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Itu harus tanya sama Kota Kasablanka soal SOP seperti apa, karena dalam rapat belum kita hadirkan. Warga Menteng Atas (yang terdampak) Kecamatan Setiabudi, tapi yang diduga (genset menyebabkan polusi) itu di Menteng Dalam, Tebet," kata Dyan.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menerima keluhan dari masyarakat terkait adanya pencemaran udara yang diduga disebabkan dari asap genset yang ada di Mal Kota Kasablanka.

"Pada prinsipnya kita sih menghimpun aduan masyarakat terkait pencemaran. Dari kelurahan dan kecamatan dalam rapat (pencemaran) ada asap yang kemungkinan itu dari genset," ujar Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Imam Bahri.

Baca juga: Warga Menteng Atas Laporkan Mal Kota Kasablanka ke Pemkot Jaksel Terkait Polusi Asap dari Genset

Namun, kata Imam, pencemaran yang disebut karena asap genset Mal Kota Kasablanka itu masih dugaan dan masih diperlukan kajian untuk memastikan.

"Sementara kita cuma kumpulkan data dan inventarisir dulu aduan masyarakat, tapi nanti kita panggil pihak dari Mal Kota Kasablanka," ucap Imam.

Imam menambahkan, pemanggilan pihak Mal Kota Kasablanka untuk mengkonfirmasi prihal aduan masyarakat itu akan dilakukan secepatnya.

Pada pemanggilan nantinya manajemen Mal Kota Kasablanka juga diminta untuk membawa perizinan dalam penyedia listrik atau genset.

"Kalau memang dia izinnya lengkap nanti kita klarifikasi SKPD yang mengeluarkan izinnya apakah sesuai apa tidak. Seandainya tidak, sesuai baru kita coba diskusikan terkait dengan tindakannya apa," kata Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com