Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Sebut Bom Waktu Omicron Terjadi saat Pelacakan Kasus di Jakarta Lemah

Kompas.com - 18/01/2022, 05:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, pelacakan kasus yang lemah menjadi sebuah ancaman akan merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta.

Menurut dia, hal itu setelah melihat sejumlah kasus di kota negara lain yang memiliki kemampuan testing, tracing dan treatment (3T) banyak menyebar kasus Omicron.

"Saya ingin ingatkan, ketika kita gagal mendeteksi. itu kita menyimpan bom waktu masalah, baik jangka pendek dan panjang," kata Dicky saat dihubungi, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Transmisi Lokal Varian Omicron di Jakarta Melonjak Jadi 243 Kasus

Menurut Dicky, persoalan jangka pendek yang akan terjadi karena 90 persen orang terpapar Omicron tak mengalami gejala.

Masyarakat yang tak merasakan sakit itu karena diduga tubuhnya sudah memiliki imunitas setelah vaksinasi atau pernah terinfeksi.

"Jangka pendek dalam artian dia tetap terdampak kesehatan dalam tubuhnya karena tidak ketahuan status (omicron) ini membuat dia akhirnya berpotensi besar menularkan pada orang sekitar," kata Dicky.

Hal sangat membahayakan apabila seorang yang terpapar tanpa mengalami gejala dapat menularkan orang berusia lanjut (lansia), bahkan termasuk dalam komorbid.

"Pada gilirannya cepat atau lambat akan menularkan pada kelompok beresiko tinggi meski sudah divaksinasi tapi karena beresiko tinggi, misal dia lansia, komorbit akhirnya juga membebani faskes, masuk icu atau meninggal," ucap Dicky.

Baca juga: Disdik Kota Tangerang Tetap Terapkan PTM 100 Persen meski Khawatir dengan Omicron

Diketahui, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mendata ada 720 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi varian Omicron.

Dari jumlah tersebut, 21 persen atau sebanyak 153 merupakan penularan dari transmisi lokal atau penularan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta.

Sisanya, 78,8 persen atau 567 kasus dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat tiba di Indonesia.

Transmisi lokal Omicron yang sebelumnya sedikit mulai merangkak naik menyaingi angka kasus Covid-19 varian Omicron dari penularan impor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com