Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMAN 6 Jakarta Kembali Hentikan PTM Sementara akibat Temuan Kasus Covid-19

Kompas.com - 24/01/2022, 14:45 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kembali menghentikan sementara proses pembelajaran tatap muka (PTM) setelah siswanya dinyatakan positif Covid-19.

Wakil Kepala SMAN 6 Bidang Humas Unro mengatakan bahwa proses PTM dengan kapasitas siswa 100 persen kembali dihentikan sementara selama lima hari ke depan, terhitung sejak Senin (24/1/2022).

"Mulai hari ini sampai hari Jumat. Jadi lima hari (penghentian PTM) kan sesuai masa inkubasi," ujar Unro saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Sekolah Ditutup akibat Temuan Kasus Covid-19, SMAN 6 Tracing Murid dan Guru

Padahal, saat itu PTM 100 persen baru berlangsung kembali setelah SMAN 6 Jakarta ditutup selama lima hari karena sebelumnya juga terdapat kasus Covid-19.

Sebelumnya, berselang lima hari dari penutupan, PTM di SMAN 6 berlanjut pada Kamis (20/1/2022) dan Jumat (21/1/2022).

Kegiatan sekolah tatap muka kembali dilangsungkan setelah sejumlah murid dan guru serta karyawan SMAN 6 beberapa waktu sebelumnya melakukan swab massal dengan hasil negatif.

Namun, di waktu yang sama, kata Unro, seorang siswa dinyatakan positif Covid-19 setelah wali murid bersangkutan melakukan tes usap kepada anaknya yang mengeluh sakit saat mengikuti PTM pada kamis.

"Hari Kamis dan Jumat siswa masuk sekolah. Hari Jumat demam, dikasih parasetamol mereda. Sampai rumah kambuh lagi. Hari Sabtu dites PCR ternyata positif," kata Unro.

Baca juga: Hasil Tes Covid-19 Massal Belum Keluar, SMAN 6 Jakarta Kembali Tunda PTM

Unro mengatakan, siswa yang dinyatakan positif Covid-19 merupakan murid kelas XII SMAN 6. Berdasarkan keterangan orangtua, siswa tersebut tak bepergian ke mana pun sebelum mengalami gejala.

Unro saat ini belum dapat memastikan apakah siswanya yang terpapar Covid-19 tersebut merupakan bagian dari klaster.

"Kita belum tahu (klaster keluarga atau bukan) karena menurut informasi dari orangtuanya, konon tidak bepergian ke mana-mana," kata Unro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com