Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Diinstruksikan Gubernur Banten, SMAN 1 Tangerang Sudah Terapkan Pembelajaran Online

Kompas.com - 04/02/2022, 09:22 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tangerang, Kota Tangerang, sudah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sejak minggu keempat bulan Januari 2022 hingga saat ini.

Penerapan skema itu dilakukan jauh sebelum Gubernur Banten Wahidin Halim memutuskan agar seluruh SMA di Tangerang Raya, termasuk Kota Tangerang, wajib menerapkan PJJ.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Tangerang Niniek Nurcahya berujar, hingga minggu ketiga Januari 2022, pihaknya sempat menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen.

Baca juga: Pro-Kontra Kebijakan PTM 50 Persen di Daerah Berstatus PPKM Level 2

"Kita sempat PTM 100 presen, cuma dibagi menjadi dua sesi," ucapnya melalui sambungan telepon, Jumat (4/2/2022).

Akan tetapi, usai berlangsung selama sepekan, PTM 100 persen di SMAN 1 Tangerang harus dibatalkan.

Hal ini disebabkan kasus Omicron pada minggu keempat Januari 2022 mulai merebak.

Selain itu, pihak sekolah juga mendengar kabar dari murid-murid di sana bahwa banyak kerabat mereka yang positif Covid-19.

"Baru dapat satu minggu (PTM), berita Omicron itu yang tinggi. Dapet laporan dari anak-anak kalau keluarganya positif Covid-19 tapi, kalau siswanya enggak," sebut Niniek.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Jabodetabek Seharusnya Stop PTM | Penularan Covid-19 di Depok Mengkhawatirkan, Anak dan Bayi Terpapar

Kemudian, banyak siswa di SMAN 1 Tangerang yang menjalani isolasi mandiri lantaran keluarganya terpapar Covid-19.

Lantaran khawatir jika PTM diteruskan, pihak sekolah memutuskan untuk membatalkan PTM dan mulai menerapkan PJJ pada minggu keempat Januari 2022

"Sudah kita langsung tutup, (PTM) enggak bisa lanjut, komitmen seperti itu," sebut Niniek.

"Kita enggak berani (PTM), akhirnya langsung kita PJJ. Itu atas inisiatif sekolah karena ada kasus di lingkungan keluarga SMAN 1 Tangerang, walau pun enggak terjadi di anak," lanjut dia.

Niniek menambahkan, saat menerapkan PJJ, pihaknya langsung menyemprot disinfektan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Saat Keinginan Anies Hentikan PTM Terganjal Restu Pemerintah Pusat

"Saat PJJ, sekolah disemprot. Ini berarti sudah hampir dua minggu (menerapkan) PJJ," ujarnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menghentikan PTM jenjang SMA di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang, mulai 2 Februari 2022.

Wahidin Halim mengatakan, PTM dihentikan karena tiga wilayah tersebut kini berstatus zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penularan Covid-19

"Untuk Tangerang Raya, sudah disepakati tidak ada PTM," ujar Wahidin, Kamis (3/2/2022).

Sementara wilayah lain di Provinsi Banten yang tidak berstatus zona oranye masih dapat menggelar PTM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com