TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangerang Selatan mulai kewalahan dalam menghadapi lonjakan pasien.
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) saat ini mencapai 90,3 persen dari 300 tempat tidur yang tersedia.
"Data jumlah pasien hari ini di RLC 271 orang. BOR-nya 90,3 persen," ujar Ketua Koordinator RLC Tangerang Selatan, Suhara Manullang, saat dihubungi, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Saat Kasus Covid-19 di Tangsel Melonjak Drastis dan RLC Mulai Dipenuhi Pasien
"Kewalahan betul. Kalau sudah transit itu berarti kan sudah kewalahan. Kalau sudah ada waiting list (daftar tunggu) itu berarti kan sudah kewalahan," tutur dia.
Sebelumnya pada Kamis (3/2/2022) BOR di RLC sebesar 85 persen dengan jumlah pasien 250 orang.
Untuk mengantisipasi peningkatan tersebut, Suhara mengaku tidak keberatan jika sebagian pasien yang memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
"Kemudian bagi yang tidak mungkin isoman, silakan isoter (isolasi terpusat). Kami selalu memaksimalkan yang ada, kemudian memberlakukan waiting list," tutur Suhara.
Saat ini, terdapat 300 tempat tidur di RLC. Kemudian ditambah dengan zona tiga sebanyak 36 tempat tidur. Sehingga total kapasitasnya mencapai 336 tempat tidur.
Suhara menuturkan, pasien harus masuk daftar tunggu atau waiting list terlebih dahulu di lokasi transit zona tiga jika jumlah pasien melebihi kapasitas.
Baca juga: Kondisi Terkini Pandemi Covid-19 di Tangsel, Kasus Harian Selalu di Atas 1.000
Selanjutnya, pasien akan dipindahkan ke zona satu atau dua bagi yang gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).
Pasien bisa masuk, setelah ada yang dipulangkan keesokan harinya.
"Jadi zona tiga itu kamar berupa tenda untuk transit. Tadi kalau ada yang daftar tunggu masuk ke situ dulu. Pasien ini kan yang datang beberapa kemungkinan, ada yang tanpa gejala, ringan, dan sedang. Nanti kalau orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan masuk ke RLC zona 1 dan 2," ungkap Suhara.
Akan tetapi, zona tiga juga berlaku untuk pasien dengan gejala sedang hingga berat untuk transit terlebih dahulu.
Sementara, pihak RLC akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan dengan PSC (Public Safety Center) atau Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu 119 untuk menyiapkan pasien ke rumah sakit (RS) rujukan.
Suhara mengatakan, mekanisme daftar tunggu dibuat agar masyarakat tetap dapat ditangani di tengah keterbatasan ketersediaan tempat tidur yang tersedia.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Tangerang Selatan Bertambah 1.615 dalam Sehari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.