Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Sunter Agung Melonjak dari 400 Jadi 1.000 dalam 2 Pekan, Lurah Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 10/02/2022, 15:26 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Sunter Agung Danang Wijanarka mengungkap penyebab kasus Covid-19 di wilayahnya meningkat.

Hingga Kamis (10/2/2022), kasus Covid-19 di Kelurahan Sunter Agung tercatat 1.140 setelah bertambah 118 orang.

Menurut Danang, pada gelombang satu dan dua Covid-19 sebelumnya, kenaikan kasus terjadi karena banyaknya warga yang bepergian.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sunter Agung Melonjak dari 400 Menjadi 1.000 dalam 2 Minggu

"Kalau dulu, belajar dari gelombang satu dan dua, itu kan ada yang karena mudik, ada yang dari perkantoran," kata Danang, Kamis.

Namun, penambahan kali ini, kata dia, disebabkan oleh varian.Omicron yang cepat penyebarannya.

Sebab, kata dia, dari kasus yang sebelumnya hanya 400 pada dua minggu sebelumnya, kini sudah mencapai 1.000 lebih.

"Kali ini tiba-tiba kasusnya naik dan sifat varian Omicron ini kan cepat nyebar, mungkin dari kluster rumah bisa. Bisa dari banyak hal," kata dia.

Oleh karena itu, dalam mengantisipasinya, Kelurahan Sunter akan mengikuti prosedur dari puskesmas sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Baca juga: 1.000 Warga di Kelurahan Sunter Agung Dinyatakan Positif Covid-19

Misalnya, apabila hasil tracing ditemukan banyak yang terpapar, maka keluarga dan orang-orang yang kontak dengan yang bersangkutan di-swab.

Selain itu, warga yang terkonfirmasi Covid-19 harus berada di rumahnya dan tidak boleh bepergian.

Termasuk tidak boleh berkomunikasi dan bersentuhan dengan lingkungan sekitarnya.

"Jadi begitu dia terkonfirmasi positif, diam di rumah. Kalau dinyatakan isolasi mandiri, distribusi obat harus segera dikasih, perut enggak boleh lapar. Dipantau," ujar Danang.

Pihak kelurahan juga akan kembali memasang stiker di rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: GOR Sunter Disiapkan Jadi Tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19

Dengan demikian, maka warga lainnya mengetahui dan tidak berinteraksi langsung dengan warga yang sedang isolasi mandiri.

Termasuk penyemprotan disinfektan dan langkah-langkah pencegahan lainnya seperti saat gelombang kedua terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com