Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Tawuran dan Bawa Senjata Tajam, 8 Remaja Ditangkap Polres Metro Depok

Kompas.com - 14/02/2022, 20:19 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Delapan remaja diciduk polisi lantaran berencana tawuran di Jalan Raya Bogor, Cilangkap, Depok, Minggu (13/2/2022) dini hari.

Mereka juga kedapatan membawa senjata tajam.

Kepala Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok Iptu Winam Agus menuturkan, tawuran tersebut rencananya melibatkan dua kelompok remaja dari wilayah berbeda. 

Baca juga: Pembobolan Rumah Kosong di Rawa Bogo, Korban Kaget Dikirimi Foto Pintu Sudah Terbuka

Mereka berencana beraksi di wilayah Cilangkap, Depok.

"Gabungan antara Cilodong Official dan Pabuaran. Mereka nyerang anak Cilangkap Jalan Raya Bogor. Kata warga sekitar, setiap malam minggu pasti tawuran di TKP (Cilangkap) kisaran antara jam 2 hingga 4 pagi pasti tawuran," kata Winam saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022).

Informasi soal tawuran itu diunggah oleh akun Instagram @cilodong_official07.

"Sebelum melakukan tawuran mereka minum-minum di wilayah Cilodong, kita pantau saat mereka live," ujar Winam.

Melalui tayangan tersebut, polisi langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun, saat itu mereka telah bubar sebelum tim perintis presisi datang.

Baca juga: UPDATE 14 Februari: Bertambah 10.275, Kasus Covid-19 di Jakarta Kini Ada 1.073.483

"Pas kita lagi di Citayam, langsung kita (tim perintis) ke sana (Cilodong) dan ternyata sudah bubar. Lalu, ketika tim lagi berdiri tiba-tiba dua motor berbonceng tiga lewat (total enam orang). Kita uber ternyata mereka bawa tiga sajam," ungkap Winam.

Setelah enam orang tertangkap, tim perintis kemudian mengamankan dua remaja lain yang membawa pedang di tempat berbeda.

"Pas saat lewat simpangan kita bertemu satu motor bonceng dua orang, ternyata dia bawa pedang," tutur dia.

Tim Presisi Polres Depok langsung membawa delapan remaja itu ke Polsek Cimanggis, Depok.

"Kebetulan anggota Polsek Cimanggis sedang melintas. Jadi langsung kita koordinasi dan kita angkut," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com