Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pelecehan Remas Bokong Belum Melapor, Polres Metro Bekasi Kota Tetap Dalami Penyelidikan

Kompas.com - 17/02/2022, 19:49 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Petugas kepolisian Metro Bekasi terus mendalami kasus pelecehan seksual remas bokong yang terjadi di Duren Jaya, Kota Bekasi, Selasa, (15/2/2022) lalu.

Namun, di satu sisi, korban justru belum membuat laporan berkait pelecehan yang dialaminya.

Karena itu Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Metro Bekasi Kota Kompol Alexander Yuriko mengatakan bahwa pihaknya saat ini berfokus pada dua hal.

"Penyelidik gabungan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) bersama satreskrim Polres Metro Bekasi Kota berkonsentrasi kepada dua hal. Pertama, perihal laporan dari korban yang belum ada dan kedua penyelidik akan tetap mencari alat bukti," ucap Alexander kepada wartawan saat dikonfirmasi, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Pelecehan Seksual Remas Bokong Terjadi di Duren Jaya, Pelaku Beraksi Saat Jalan Sepi

Sebagai informasi, pelecehan seksual remas bokong seorang wanita terjadi di Perumahan Duren Jaya Blok A, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, terekam kamera CCTV.

Video rekaman CCTV aksi tersebut juga viral di media sosial.

Berdasarkan video yang diunggah akun Instagram @infobekasicoo, terlihat seorang wanita sedang berjalan sambil menggunakan payung di gang yang sepi.

Tidak lama kemudian, wanita tersebut berbalik arah setelah beberapa langkah berjalan. Tiba-tiba, seorang pria berbaju merah dengan mengendarai motor datang dan langsung meremas bokong korban dari belakang.

"Kok Bekasi makin gak ramah perempuan ya? Hari terang, di dalam perumahan bisa kejadian begini," tulis akun Instagram @bekasicoo dalam kolom keterangan video kirimannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com