Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu di Balik Aksi Remaja Bunuh Balita, Pelaku adalah Korban Pemerkosaan

Kompas.com - 05/03/2022, 06:45 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat 2 tahun lalu, pada 5 Maret 2020, sebuah pembunuhan oleh remaja berusia 15 tahun terjadi di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Korbannya adalah tetangganya sendiri yang masih berumur 5 tahun.

Pembunuhan ini tergolong sadis karena pelaku, berinisial NF, mengaku melakukan aksinya secara sadar.

Ia membunuh APA yang sedang bermain ke rumahnya dengan cara menenggelamkannya ke bak mandi, dicekik, dan kemudian jenazahnya dimasukkan ke dalam lemari di kamarnya.

Baca juga: Remaja yang Bunuh Bocah 5 Tahun di Sawah Besar Terinspirasi Film Chucky

Sehari usai melakukan aksinya, NF dengan tenang menyerahkan diri ke kantor polisi. 

Dari keterangannya kepada polisi, NF mengaku puas setelah membunuh korban. Ia tak menunjukkan tanda-tanda penyesalan.

NF juga mengaku membunuh korban karena terinspirasi dari film horor yang sering ditontonnya. 

Baca juga: Polisi: Remaja yang Bunuh Bocah di Sawah Besar Bersikap Tenang dan Santai Saat Diperiksa

Atas perbuatannya itu, pada Agustus 2020, NF dijatuhi hukuman 2 tahun penjara. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memerintahkan NF ditahan di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPSK) Handayani Jakarta.

Kisah Tragis Sebelum Pembunuhan

Sebelum pembunuhan sadis itu terjadi, NF ternyata telah melalui peristiwa yang traumatis. Siswa yang masih duduk di bangku sekolah itu diperkosa hingga hamil. 

Informasi tersebut diungkap Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat.

"Ya betul (NF merupakan korban pelecehan seksual). NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual," kata Harry saat dikonfirmasi Kompas.com, pada Mei 2020 lalu.

Baca juga: Fakta Remaja Pembunuh Balita dalam Lemari, Jadi Korban Pelecehan Seksual hingga Hamil

 

Harry menjelaskan, informasi pelecehan seksual itu disampaikan NF kepada pendampingnya di balai rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

"Cerita anak itu terungkap ketika pekerja sosial mendampingi dan karena anak itu sudah mulai nyaman di balai rehabilitasi Handayani (di bawah pengawasan) Kemensos," ungkap Harry.

Kepada pendamping sosialnya, NF mengaku diperkosa kerabat dan kekasihnya. Dia diperkosa di bawah ancaman bahwa video pemerkosaan akan disebarluaskan oleh para pelaku.

Baca juga: Remaja yang Bunuh Bocah Tetangganya di Sawah Besar Berubah Sikap Saat SMP

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan psikologis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, NF juga diketahui tengah hamil. Usia kandungannya saat itu sudah memasuki 3,5 bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com