TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah diberlakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Tangerang Selatan mulai Senin (7/3/2022).
PTM terbatas kali ini berkapasitas 50 persen siswa. Mereka dapat mengikuti sekolah tatap muka yang dibagi menjadi dua sesi dalam sehari.
Selain itu, kegiatan praktik olahraga di luar kelas juga sudah diizinkan.
Baca juga: Jakarta PPKM Level 2, Pertandingan Olahraga Diizinkan dengan Jumlah Penonton 75 Persen
"Nah sekarang sudah diperbolehkan untuk belajar olahraganya di luar kelas," ujar Kepala Sekolah SMPN 8 Tangsel Muslih saat ditemui di kantornya di Jalan Raya Serpong, Muncul, Setu, Tangsel pada Rabu (9/3/2022).
Siswa kelas 7, Aura, mengaku senang karena kegiatan olahraga bersama teman sekelasnya diizinkan kembali.
"Senang sih, kayak kalau enggak olahraga itu enggak seru. Kalau olahraga dibolehin jadi seru," ucapnya.
Baca juga: PTM di SMPN 8 Tangsel, Siswa Sudah Boleh Berolahraga di Luar Kelas
Menurut dia, kegiatan belajar yang tidak diiringi dengan kegiatan di luar kelas seperti olahraga akan terasa sangat membosankan.
"Kalau belajar doang bosen, kalau ada olahraga jadi ada kegiatan luar ruangan," pungkasnya.
Selain itu, siswa lainnya bernama Lionel (13) mengatakan kegiatan tatap muka olahraga di luar kelas sangat berkesan karena bisa berkumpul bersama teman-teman.
"Senang seru bisa kumpul lagi sama teman-teman, bisa keluar keringat," ujarnya.
"Kalau PJJ kurang asyik cuma online paling praktik sendiri kalau ini kan rame-rame. Lebih seru PTM bisa bareng-bareng," lanjutnya.
Baca juga: Kemendikbud Ristek: Sekolah yang Penuhi Syarat Bisa Berlakukan PTM 100 Persen
Lionel berharap pandemi segera berakhir, sehingga PTM 100 persen dapat diterapkan kembali.
Pasalnya, kata dia, dengan belajar tatap muka di kelas akan semakin mudah memcerna penjelasan dari guru.
Kemudian jika PTM 100 persen digelar, ia akan dapat berkumpul bersama lagi dengan semua teman sekelasnya.
Seorang siswa lainnya, Briliant (13) menyebut pekerjaan rumah yang diberikan guru saat PJJ lebih banyak ketimbang saat PTM.
"Lebih banyakan tugas pas PJJ. PJJ harus buat video olahraga, kalau olahraga sendiri bosan enggak seru," pungkasnya.
Saat PTM, Briliant mengaku lebih cepat mengerti dengan penjelasan guru secara tatap muka langsung dibandingkan saat PJJ yang biasanya diberikan materi lewat file dan video.
"Kalau PJJ suka enggak ngerti pelajarannya cuma dikasih video sama file. Kalau PJJ pas zoom membosankan," kata Briliant.
"Beda sama PTM Guru jelasin lebih cepat nangkep. Ada teman-teman juga bisa ketemu langsung," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.