Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin Depan, Seluruh Murid SD dan SMP di Kota Tangerang Ikuti PTM Terbatas

Kompas.com - 11/03/2022, 20:14 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Murid sekolah dasar (SD) kelas 1-6 dan sekolah menengah pertama (SMP) kelas 7-9 di Kota Tangerang akan mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai Senin (14/3/2022).

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kini hanya menerapkan PTM terbatas untuk murid kelas 6 SD dan 9 SMP. Penerapan skema tersebut merupakan PTM tahap satu.

"Tadi pagi sudah kita bahas tentang PTM, dan PTM kan kita bagi 3 tahapan. Nah yang tahap 3 (murid kelas 5 dan 8) dan tahap 2 (murid kelas lain), kita gabung," papar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah melalui sambungan telepon, Jumat (11/3/2022).

"Tetap kapasitas (PTM) 50 persen, tapi semua kelas," sambungnya.

Baca juga: Puluhan Pohon di Kawasan Fatmawati Ditebang untuk Pelebaran Jalan, Warga: Jadi Panas dan Gersang

Karena hendak menambah jumlah kelas yang akan mengikuti PTM, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar skrining tes Covid-19 kepada murid kelas 6 dan 9 pada Jumat ini.

Arief mengakui, hingga kini, hasil dari skrining itu belum dirilis.

"Jadi kita lakukan surveillance. Hasilnya belum keluar, keluarnya baru besok," sebutnya.

Kata dia, Pemkot Tangerang bakal menggelar PTM untuk seluruh murid SD dan SMP lantaran kasus Covid-19 di sana sudah melandai.

Baca juga: Mengenal Hotel 10.000, Gubuk Khusus Nyabu di Kampung Boncos Jakarta Barat

Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 yang kini diterapkan di Kota Tangerang juga menjadi alasan PTM digelar untuk seluruh murid SD dan SMP.

"Karena memang kelihatannya satu minggu ini, saya evaluasi, hasil grafik Covid-19 tu angkanya ya segitu, enggak turun enggak naik. Grafiknya itu datar" papar Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com