Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 2 Berlaku di Tangerang, Alun-alun Ahmad Yani Kini Boleh Dipakai Warga

Kompas.com - 11/03/2022, 20:31 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Alun-alun Ahmad Yani di Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, kini sudah bisa digunakan oleh masyarakat umum.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, alun-alun tersebut kembali beroperasi seiring dengan menurunya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Tangerang ke Level 2.

"Alun-alun Ahmad Yani sudah dibuka, yang tempat olahraga sudah bisa dibuka," sebutnya melalui sambungan telepon, Jumat (11/3/2022).

Sebagai informasi, terdapat trek jogging di alun-alun Ahmad Yani yang memang bisa digunakan oleh warga untuk berolahraga.

Baca juga: Puluhan Pohon di Kawasan Fatmawati Ditebang untuk Pelebaran Jalan, Warga: Jadi Panas dan Gersang

Meski fasilitas umum tersebut sudah bisa diakses, masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan di alun-alun Ahmad Yani, ujar Aref.

"Yang ingin diketatkan itu penggunaan masker, jangan sampe kelonggaran ini menimbulkan euforia tapi jadi blunder," paparnya.

Politisi Partai Demokrat itu menyebut, pihaknya juga berencana untuk membuka Stadion Benteng Reborn di Sukarasa.

Masyarakat nantinya juga bisa menggunakan trek jogging yang ada di sana.

Namun, Arif belum bisa merinci kapan tepatnya Stadion Benteng Reborn bisa diakses warga.

Baca juga: Lokasi Vaksin di Jabodetabek 11 Maret 2022 dan Link Pendaftarannya

"Stadion Benteng Reborn nanti rencananya dibuka untuk umum, kayak Alun-alun Ahmad Yani," sebutnya.

"(Warga) boleh pakai jogging track. Karena ada event, maka sementara ditutup dulu, tapi kalau enggak ada event, masyarakat boleh pakai. Toh itu dibangun pakai uang rakyat," sambung dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com