Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Sirkuit Formula E Molor gara-gara Revisi FIA

Kompas.com - 26/03/2022, 12:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan sirkuit Formula E Ancol Jakarta Utara molor dari waktu yang ditentukan. 

Hal ini disebabkan adanya revisi dari Federasi Otomotif Internasional (FIA).

Komite Pelaksana Formula E Jakarta Iriawan mengatakan, akibat revisi tersebut, target capaian pembangunan yang semula 54 hari menjadi lebih panjang.

"Kemarin setelah ditinjau FIA ada sedikit perubahan, kita ada sedikit kemunduran," ujar Iriawan saat ditemui di lokasi sirkuit, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Potret Sirkuit Formula E di Lokasi Berlumpur Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pembangunan

Revisi aspek keselamatan

Menurut Iriawan, aspek keselamatan menjadi salah satu perubahan yang diminta oleh FIA.

Aspek keselamatan itu menyangkut trek sirkuit yang berpotensi menyebabkan kecelakaan pebalap Formula E.

Beberapa tikungan sirkuit juga harus ditambah pengaspalannya.

Misalnya, pada tikungan 12 yang aspalnya melebar ke sisi selatan untuk menambah faktor keselamatan.

Irawan juga menunjukkan beberapa titik lokasi yang disebut mengalami perbaikan, seperti pada tikungan pertama dibuat menjadi lebih lebar di sudut luar.

Baca juga: Target Penonton Langsung Formula E Menyusut, dari 50.000 Jadi 10.000

Begitu juga di tikungan 7, tikungan 13, dan tikungan 18.

Aspal dibuat menjorok ke luar lintasan agar saat ban mobil mengalami bisa tetap aman dari sisi keselamatan.

"Rute track run off (yang dievaluasi) untuk keselamatannya," kata dia.

Pengerjaan Mundur

Setelah mendapat evaluasi, sirkuit yang direncanakan selesai 27 Maret 2022 itu pun mundur ke awal April 2022.

Namun, Iriawan tidak memastikan tanggal pasti pembangunan sirkuit itu akan selesai.

Selain dari sisi waktu, Iriawan menyatakan tidak ada perubahan dalam pembangunan sirkuit sepanjang 2,4 kilometer tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com