JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pemulihan lahan milik PT Pertamina di Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan, kembali dilakukan dengan menawari warga yang saat ini menduduki lahan tersebut untuk pindah ke rumah susun.
Untuk diketahui, kawasan Pancoran Buntu II menjadi lahan sengketa antara Pertamina selaku pemilik lahan dengan warga yang tinggal di sana.
"Kami tawarkan rusun (kepada warga). Kami sudah sangat memanusiakan mereka," ujar Ketua Tim Recovery Aset PT Pertamina Aditya Karma di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Sengketa Lahan di Pancoran Buntu II, Warga Disebut Sudah Tinggal sejak 1980-an
Aditya mengatakan, Pertamina juga memberi keleluasaan kepada warga yang masih tinggal di Pancoran Buntu II untuk dapat membongkar bangunannya sendiri.
"Kami berikan keleluasaan bongkar sendiri agar mereka bisa memanfaatkan material bangunan mereka kembali," kata Aditya.
Selain itu, Pertamina juga akan memberikan uang pindah kepada warga yang nominalnya disesuaikan dengan luas bangunan dan bidang lahan yang saat ini ditempati.
Warga yang mendirikan bangunan dan menguasai lahan dengan luas di bawah 100 meter persegi akan diberikan uang pindah sebesar Rp 18.700.000.
Baca juga: Cerita Mantan Warga Pancoran Buntu II, Rela Pindah Usai Lihat Bukti Kepemilikan Lahan Pertamina
Sementara itu, warga yang menguasai lahan di atas 100-300 meter persegi akan diberikan uang pindah sebesar Rp 36.850.000.
Adapun warga yang menduduki lahan seluas di atas 300 meter persegi akan diberikan uang sebesar Rp 60.500.000.
"Uang kami tawarkan sudah lama. Sebagian besar sudah terima. Uang pindah ini juga diharapkan bisa digunakan mereka untuk kembali menata kehidupan di tempat yang baru," ucap Aditya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan turun tangan terkait polemik sengketa lahan yang berlokasi di Pancoran Buntu II.
Baca juga: Polemik Sengketa Lahan di Pancoran Buntu II, 23 Warga Disebut Masih Bertahan
Pemkot Jaksel mempertemukan warga Pancoran Buntu II dengan PT Pertamina dan juga jaksa pengacara negara pada 24 Maret 2022.
"Kami melakukan sosialisasi terhadap tanah negara. Lengkap, ada pihak Pertamina, Satpol PP Provinsi. Kami undang sesuai dengan nama-nama 23 (warga Pancoran Buntu II)," ujar Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Selatan Mahludin.
Namun, dari 23 warga yang saat ini disebut menduduki lahan milik Pertamina di Pancoran Buntu II, hanya tiga orang yang hadir.
Saat itu, dua di antaranya itu kembali pulang, sedangkan satu warga memberikan surat penolakan.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Dinyatakan Tak Langgar Kode Etik Terkait Rapat Paripurna Interpelasi Formula E
Dengan demikian, rencananya sosialisasi dalam upaya menyelesaikan masalah sengketa tanah itu akan kembali dilakukan beberapa waktu ke depan.
Untuk diketahui, permasalahan soal sengketa lahan di Pancoran Buntu II telah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Pada Maret 2021, bentrokan antarwarga pecah di sekitar Pancoran Buntu II. Bentrokan itu melibatkan warga Pancoran Buntu II dengan pihak yang diduga ditunggangi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.