Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Akuarium Peringati 6 Tahun Penggusuran dengan Doa Bersama

Kompas.com - 12/04/2022, 15:31 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, terjadi enam tahun lalu.

Warga Kampung Akuarium memperingati enam tahun penggusuran tersebut pada Senin (11/4/2022).

"Kegiatan ini lebih ke refleksi diri, lebih mengingat apa yang sudah kami lalui dan tidak boleh berpuas diri, karena ke depannya masih banyak tantangan yang harus dihadapi," kata Koordinator Wilayah dan Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri Dharma Diani, dikutip dari siaran pers, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Tanah dari Kampung Akuarium, Harapan agar Pembangunan IKN Tak Memarginalkan Rakyat Kecil

Menurut Diani, peringatan juga dilakukan sebagai rasa syukur bahwa melalui berbagai proses yang dijalani, warga Kampung Akuarium kini mendapatkan hunian yang layak di tempat dulu mereka digusur.

Peringatan enam tahun penggusuran dilakukan bersama 103 kepala keluarga (KK) dengan doa, buka puasa, hingga shalat tarawih bersama.

"Saat kami tinggal di lingkungan baru, dengan kebiasaan baru, aturan-aturan baru. Karena tinggal di rumah besar, kami harus menjaga apa yang sudah disepakati. Bagaimana gotong royongnya, menjaga kebersihannya, ada piketnya, ada rondanya, jadi hal itu juga yang mengubah kebiasaan kami," ujar Diani.

Baca juga: Warga Kampung Susun Akuarium Bayar Biaya Perawatan dan Operasional Rp 170.000 Per Bulan

Dia pun berharap warga Kampung Akuarium semakin kompak, solid, dan guyub, dan terus berkarya.

Seperti diketahui, penggusuran di Kampung Akuarium dilakukan pada 11 April 2016.

Saat itu, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan membuat sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga, di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan.

Pembangunan sheetpile bertujuan untuk mencegah banjir rob ke daratan.

Baca juga: Histeris, Anak yang Lolos dari Kebakaran yang Tewaskan Sekeluarga Sempat Ingin Lompat ke Api

Selain itu, Ahok berencana merestorasi benteng peninggalan zaman Belanda yang ditemukan tenggelam di dekat permukiman warga Kampung Akuarium. Benteng tersebut ditemukan dalam proses pengurukan seusai penertiban.

Warga Kampung Akuarium sempat meminta pembangunan kampung susun di daerah tersebut. Namun, menurut Ahok, lahan itu merupakan milik badan usaha DKI Jakarta, yaitu Perumda Pasar Jaya.

Kemudian, di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan, Pemprov DKI membangun kampung susun di lokasi tersebut sebagai tempat tinggal warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com