TANGERANG, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang mengimbau warga untuk tidak berziarah kubur tepat pada hari raya Idul Fitri 2022.
Ketua MUI Kota Tangerang Baijuri Khotib berujar, warga bisa berziarah kubur H+1 atau H+2 Lebaran.
Hal itu dilakukan agar tak terjadi penumpukan di TPU.
"Kita imbau kepada masyarakat agar tidak ziarah untuk pada hari H Lebaran. Ziarah bisa besok-besoknya" tutur Baijuri saat dihubungi, Jumat (29/4/2022).
Baca juga: Ziarah Kubur Saat Lebaran Sebelumnya Dilarang, Wagub DKI: Aturan Tahun Ini Masih Dipelajari
Menurut dia, ziarah yang dilakukan setelah hari raya Idul Fitri tidak mengurangi nilai ziarah itu sendiri.
Baijuri menyebut, tidak ada peraturan yang mengatur bahwa ziarah harus dilakukan saat hari raya Idul Fitri.
"Boleh (ziarah keesokan harinya), sebenarnya tidak ada aturan ya bahwa ziarah itu pas hari H Lebaran. Ziarah besok-besoknya itu tidak mengurangi nilai ziarah," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Baijuri meminta kepada pengelola tempat pemakaman umum (TPU) untuk memasang poster yang berisikan imbauan agar warga tidak ziarah pada hari raya Idul Fitri.
Baca juga: Sejarah Tradisi Ziarah Kubur, Tradisi Menjelang Ramadhan
"Memang yang kita tekankan kepada pengelola agar pasang imbauan, agar ziarah itu memilih waktu yang tidak terjadi penumpukan pada hari H lebaran, bisa besok-besoknya," sebut dia.
Baijuri sebelumnya turut mengimbau, warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan saat berziarah kubur.
Dia juga mengatakan, pengelola TPU memiliki hak untuk menolak peziarah yang datang saat kondisi makam sudah dipenuhi oleh warga yang berziarah.
Baca juga: Kenapa Ziarah Kubur Ramai Dilakukan Saat Lebaran, Ini Alasannya
Ia juga meminta pengelola makam agar menyediakan masker untuk peziarah yang tak membawa masker.
"Artinya kalau ada penumpukan, mereka (pengelola TPU) boleh untuk menolak ya, jangan dibiarkan terjadi penumpukan," tutur Baijuri.
"Ini kan sudah dua tahun pandemi, kita percaya teman-teman sudah mulai paham tentang arti kesehatan dan paham kita memang belum selesai dari pandemi Covid-19," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.