Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kelas SDN Pancoran Mas 3 Belum Diperbaiki, Orangtua Keluhkan Perubahan Jadwal Masuk Sekolah

Kompas.com - 12/05/2022, 15:37 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pancoran Mas 3, Depok, mulai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah usai libur Lebaran 2022, Kamis (12/5/2022).

Sejumlah siswa diantarkan orangtuanya ke sekolah.

Salah satu orangtua siswa kelas III bernama Nisa mengeluhkan perubahan jadwal masuk siswa lantaran atap dua kelas di SDN Pancoran Mas 3 yang ambruk, hingga kini belum diperbaiki.

Nisa mengaku biasanya mengantar anaknya sekolah pada pagi hari. Namun, setelah ada perubahan jadwal, ia harus mengantar anaknya siang hari.

"Anak saya biasanya masuknya pagi jadi siang, itu aja paling jam (masuk sekolah) ya, yang tadinya pagi sekarang siang," ujar Nisa saat ditemui di SDN Pancoran Mas 3, Kamis.

Baca juga: Atap di Dua Kelas Ambruk, Para Siswa di SDN Pancoran Mas 3 Depok Tetap Antusias Ikut PTM

Nisa juga mengatakan, imbas perubahan jadwal masuk, waktu pembelajaran siswa menjadi dipangkas.

"Bingung juga sih, jam belajar siswa juga jadi berkurang," kata dia.

Meskipun demikian, Nisa memaklumi perubahan jadwal masuk sekolah anaknya karena ada dua kelas yang belum bisa digunakan.

Dalam wawancara terpisah, orangtua siswa kelas III bernama Lina mengaku baru menerima perubahan jadwal masuk sekolah untuk Kamis dan Jumat.

"(Perubahan jadwal) baru dikasih buat hari ini sama besok saja. Jadi masuknya pagi berapa kelas, siangnya berapa kelas. Belum diinformasikan lagi untuk jadwal minggu depannya," kata Lina.

Baca juga: Imbas 2 Ruang Kelas di SDN Pancoran Mas 3 Ambruk, Pembelajaran Dibagi 2 Sesi

Sebelumnya diberitakan, SDN Pancoran Mas 3 membagi kegiatan belajar mengajar (KBM) menjadi dua sesi.

Pasalnya, ada dua ruang kelas yang tidak dapat digunakan lantaran atapnya ambruk sejak Selasa (19/4/2022) dan hingga kini belum diperbaiki.

Seorang guru SDN Pancoran Mas 3 Depok bernama Suryana mengungkapkan, pihak sekolah telah mengelompokkan 24 rombongan belajar yang akan mulai diberlakukan pada hari ini.

"Masuknya kami bedakan, ada yang pagi, ada yang siang. Untuk masuk KBM jadi kami jadwal mulai jam 07.00 hingga 10.30, gantian masuknya," kata Suryana saat dikonfirmasi, Rabu (11/4/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com