Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kasus Penganiaya Anak Anggota DPR RI di Tol Dalam Kota

Kompas.com - 07/06/2022, 08:37 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan terhadap Justin Frederick, yang terjadi di Jalan Tol Dalam Kota pada Sabtu (4/6/2022), terungkap.

Aksi penganiayaan terhadap korban yang merupakan anak anggota DPR RI Fraksi PDI-P Indah Kurnia itu terungkap usai kedua pelaku menyerahkan diri ke polisi.

Kedua pelaku berinisial AF dan FM. FM ditetapkan tersangka pada Minggu (5/6/2022), sedangkan AF masih didalami keterangannya.

Berikut fakta-fakta kasus penganiayaan anak anggota DPR RI:

1. Serempet mobil korban

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, penganiayaan berawal dari cekcok antara pelaku dan korban di Tol Dalam Kota.

Cekcok terjadi setelah tersangka memacu kendaraannya di Tol Dalam Kota dengan kecepatan tinggi dan menyerempet mobil korban.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Anak Anggota DPR di Tol, Pelaku Ngebut lalu Serempet dan Adang Mobil Korban

"Awalnya korban turun dari kendaraannya, kemudian menunjukkan bagian mobil yang terserempet. Tiba-tiba salah satu pelaku menyundulkan kepalanya ke arah muka korban dan mengakibatkan hidung korban keluar darah," kata Zulpan, Senin (6/6/2022).

Zulpan mengatakan, pelaku berinisial AF terlebih dahulu menyundulkan kepalanya ke arah wajah korban.

Setelah itu, pelaku FM langsung melayangkan beberapa pukulan hingga korban tersungkur ke jalan.

"Setelah itu, pelaku lain turun dari mobil dan tanpa basa-basi langsung menganiaya korban, seperti yang terlihat dalam video yang viral," kata Zulpan.

2. Pelat nomor bodong

Zulpan mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan juga terungkap bahwa pelat kendaraan dengan nomor B 1146 RFH pada mobil Nissan yang digunakan tersangka adalah palsu.

Hasil pemeriksaan Subdit Gakkum Ditlantas Polda Mertro Jaya mengungkapkan bahwa pelat nomor khusus tersebut terdaftar di kepolisian untuk kendaraan jenis sedan.

"Karena berdasarkan data, nomor polisi RFH tersebut digunakan kendaraan jenis sedan," kata Zulpan.

Baca juga: Pemukulan Anak Politikus PDI-P Dipicu Serempetan dengan Mobil Berpelat RFH

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com